Pengangguran Normal (Friksional)



Pengangguran Normal (Friksional)

Pengangguran normal adalah seseorang yang tidak bekerja tetapi bukan berarti dia tidak mampu bekerja. Dia tidak bekerja karena ingin memperoleh (mencari) pekerjaan yang lebih baik. Oleh karena it, pengangguran normal ini sering juga disebut dengan pengangguran mencari ( search unemployment).


Kadang-kadang penganguran normal bersifat sementara. Begitu pula, kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang tidak dimaksud dengan pengangguran normal/friksional adalah mereka yang tidak bekerja (menganggur) secara sukarela. Mereka tidak bekerja bukan karena mereka tidak ingin bekerja, tetapi mereka ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan pekerjaan yang lebih baik itu belum mereka dapatkan. (sumber : dikutip dari buku)

Pada sumber lain dikemukakan pula tentang pengertian dari pengangguran friksional, yaitu Pengangguran jenis ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Kesenjangan ini dapat berupa kesenjangan waktu, informasi, maupun jarak.

Mereka yang masuk dalam kategori pengangguran sementara umumnya rela menganggur untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Contoh orang yang selesai sekolah kemudian mencari pekerjaan dan menunggu pekerjaan.

Sumber pustaka : Membuka Cakrawala Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial / penulis,Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana ; penyunting, Ayatullah Khomaeni, Akhbar Wahidin, Bambang Supratman. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Suatu Negara | simpleNEWS05



Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu Negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.


Jika tingkat pengangguran di suatu Negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti tercantum dibawah ini.

1. pengangguran biasa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang akan dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bias menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

2. pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakatpun akan menurun.

Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakatpun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

3. pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat berkran sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.



Like, Share, dan Subscribe yah teman. :)


Materi Lainnya:

Cara Mengatasi Pengangguran Sukarela



Cara Mengatasi Pengangguran Sukarela

Pengangguran sukarela dan pengangguran normal (friksional) merupakan jenis pengangguran yang tidak perlu dirisaukan karena kedua jenis pengangguran ini biasanya bersifat sementara saja. Dari penjelasan diatas, kita telah megetahui cara-cara mengatasi pengangguran secara khusus sesuai dengan jenis-jenis pengangguran yang dihadapi.


Berikut ini kita mencoba untuk mengungkapkan cara-cara mengatasi pengangguran secara umum. Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.

  1. Perluasan kesempatan keja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya,
  2. Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bisang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru,
  3. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangnan jalan raya, jembatan, irigasi, plta, pltu, dan lain-lain sehingga bias menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untk merangsang investasi baru dari kalangan swasta,
  4. Menggalakkan pengembangan sector informal, seperti home industry,
  5. Menggalakkan program ransmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector informal lainnya.

Materi Lainnya:

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman



Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman ~ Selain pengangguran siklus, pengangguran teknologi, pengangguran sukarela, serta pengangguran struktural, satu lagi jenis pengangguran yang perlu diatasi olep pemerintahan kita saat ini, yaitu pengangguran musiman. Apa sebenarnya pengangguran musiman ini dan bagaimana cara mengatasinya, silahkan teman-teman membaca penjelasannya berikut ini.

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi sewaktu-waktu saja. Artinya,mereka hanya menganggur pada musim tertentu dan pada musim lainnya ia sibuk bekerja. Seperti para petani, ia sibuk pada musim tanam dan setelah itu ia akan menganggur menunggu padinya besar dan dipanen jenis pengangguran ini biasa diatasi antara lain dengan cara :
  1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain.
  2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu muim tertentu. (sumber : buku ekonomi)
Pada sumber lainnya dikatakan bahwa Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment) berkaitan erat dengan fluktuasi ekonomi jangka pendek, terutama di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim tanam dan panen, para petani umumnya rela menganggur sampai menunggu musim tanam dan panen berikutnya.

Sumber pustaka : Membuka Cakrawala Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial / penulis,Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana ; penyunting, Ayatullah Khomaeni, Akhbar Wahidin, Bambang Supratman. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Baca juga:

Materi Lainnya: