Penjelasan Mengenai Makalah dan Kertas Kerja | simpleNEWS05



Penjelasan Mengenai Makalah dan Kertas Kerja
Penjelasan Mengenai Makalah dan Kertas Kerja ~ Makalah dalam tradisi akademik adalah karya ilmuan atau mahasiswa yang sifatnya paling “soft” dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuan disbanding skripsi mahasiswa.

Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas perkuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketat makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan dilapangan.


Makalah lazim dibuat berdasarkan kenyataan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis atau menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

Baca juga:

Materi Lainnya:

Penjelasan Mengenai Teori Sosialisme



Penjelasan Mengenai Teori Sosialisme
Kelahiran sosialisme terkait erat dengan keberadaan kapitalisme yang sudah sangat eksploitatif. Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum.

Perkembangan sosialisme muncul di daratan eropa setelah Revolusi Industri, guna menghindari penghisapan ekonomi oleh segelintir orang (kaum kapitalis). Pelopor sosialisme, antara lain adalah Etienne Cabet, Robert Owen, dan Albert Brisbane.
Baca juga informasi lainnya yang berhubungan dengan Negara dibawah ini:
Dalam perkembangan lebih lanjut, sosialisme dimanfaatkan secara politis oleh gerakan-gerakan yang revolusioner. Tokoh-tokohnya yang terkenal adalah Karl Marx, F. Engels, Lenin, dan Stalin. Paha mini berkembang di Eropa Timur pada umumnya dengan Uni Soviet (sekarang telah bubar) sebagai kiblatnya. Sosialisme dengan banyaknya muatan politis berubah bentuk menjadi komunisme.

Antara sosialisme dan komunisme sebenarnya terdapat kesamaan pandang, yaitu Negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan Negara, yaitu memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyarakat.
Ada perbedaan paham tujuan Negara antara sosialisme dan komunisme. Perbedaan itu seperti berikut, pada  Sosialisme Negara masih mengakui hak milik pribadi atas alat produksi terbatas, Untuk menciptakan kesejahteraan bersama, Negara menggunakan damai, dan Keberadaan Negara diperlukan untuk selama-lamanya.

Sedangkan pada Komunisme Negara melakukan penghapusan hak milik pribadi atas alat produksi, Untuk menciptakan kesejahteraan bersama secara revolusioner, Negara menghalalkan semua cara, dan Keberadaan Negara hanya untuk sementara waktu diperlukan.

Materi Lainnya:

Penjelasan Mengenai Teori Individualisme



Penjelasan Mengenai Teori Individualisme
Teori ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi Barat, kurang lebih pada abad XVII dan XVIII. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki absolute. Mereka gandrung menyuarakan libete, egalite, dan fraternite.

Mereka juga mengembangkan pemikiran-pemikiran rasionalisme dan humanism sebagai buah dari Revolusi Perancis dan Revolusi Industri. Individualisme atau liberalism dalam arti luas dapat dikatakan sebagai usaha perjuangan menuju kebebasan.
Baca juga informasi lainnya yang berhubungan dengan Negara dibawah ini:
Dalam bidang ekonomi, liberalism baru muncul pada abad XIX dipelopori oleh Adam Smith. Ia kemudian dijuluki sebagai bapak kapitalisme. Dalam pandangan Individualisme, kepentingan individu harus ditempatkan pada tujuan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran hidup sebanyak-banyaknya.
Negara tidak boleh campu tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama warganya. Tujuan pembentukan Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga Malam” (Nachtwakerstaat), yaitu sekadar menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebsan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya. Teori ini banyak diterapkan di sebagian besar Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Materi Lainnya:

Penjelasan Mengenai Teori Fasisme



Penjelasan Mengenai Teori Fasisme
Fasisme berasal dari kata fascio yang berarti kelompok. kelompok ini menamakan dirinya Fascio de Combattimento artinya Barisan-barisan Tempur. Dalam undang-undang dasar ngara fasis, harus diciptakan suatu kesatuan kehendak dilapangan kesusilaan, politik, dan ekonomi. Rakyat harus memiliki ideologi negara sedalam-dalamnya untuk menjelma sebagai bangsa fasis.

Pemimpin negaralah yang menentukan tujuan serta mengendalikan cita-cita dan tujuan negara secara sentralisasi. Tujuan negara fasis adalah " Imperium". Pimpinan bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi satu tennaga atau kekuatan bersama.
Baca juga informasi lainnya yang berhubungan dengan Negara dibawah ini:
Menurut Fasis, negara bukan ciptaan rakyat, melainkan ciptaan orang kuat. Bila orang kuat sudah membentuk organisasi negara, maka negara wajib menggembleng, dan mengisi jiwa rakyat secara totaliter, diktatorial, dan nasionalistis.

Beberapa negara dunia yang pernah menganut fasisme antara lain Italia semasa Benito Mussolini, Jerman semasa Adolf Hitler, dan Jepang semama pra-Perang Dunia II di bawah kekuasaan Tenno Heika.

Materi Lainnya:

Persamaan dan Perbedaan Ilmu Negara dan Ilmu Tata Negara | simpleNEWS05



Persamaan dan Perbedaan Ilmu Negara dan Ilmu Tata Negara
Gambaran mengenai persamaan dan perbedaan Ilmu Negara dan Ilmu Tata Negara secara umum dapat kita lihat sebagai berikut. Persamaan Ilmu Negara dan Ilmu Tata Negara adalah  Keduanya merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial, Keduanya memiliki objek yang sama, yaitu negara, dan Keduanya memiliki kesamaan dalam penerapan dan penggunaan dalil-dalil yang relatif karena adanya sudut pandang berbeda.

Sedangkan Perbedaan antara Ilmu Negara dan Ilmu Tata Negara adalah Ilmu Negara Sifatnya umum dan abstrak karena objeknya negara dalam arti menyeluruh, Tidak terbatas pada ruang dan waktu karena tidak terikat oleh suatu negara tertentu, Kajiannya cenderung lebih bersifat teoritis karena banyak mengungkapkan dalil-dalilatau pendapat-pendapat tertentu, dan Ruang lingkupnya terbatas pada hal-hal yang bersifat pokok dan mendasar dari negara.
Baca juga informasi lainnya yang berhubungan dengan Negara dibawah ini:
Sementara itu Ilmu Tata Negara Sifatnya spesifik karena objeknya khusus dan konkret, yaitu negara tertentu, Dibatasi oleh ruang dan waktu karena terikat oleh negara tertentu, Kajiannya cenderung lebih praktis karena hanya membicarakan operasional kenegaraan, dan Ruang lingkup kajiannya lebih luas terutama meliputi teknis penyelenggaraan pemerintah negara.

Materi Lainnya:

Pejelasan Mengenai Demokrasi Totaliter



Pejelasan Mengenai Demokrasi Totaliter

Istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani "demos" artinya rakyat, sedang "kratein" berarti pemerintahan, maka arti Demokrasi ialah suatu pemerintahan yang dipegang oleh rakyat, atau pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (from, by and for the people), jadi Rakyat diikutsertakan dalam sistem pemerintahan negara.


Demokrasi totaliter adalah sistem pemerintahan yang lebih mengutamakan tujuan (end) untuk memajukan kepentingan kemausiaan dengan mengesampingkan cara (means), istilahnya ialah the means justify the end.

Akibatnya pemerintahan menjadi tirani yang tujuannya semakin menjadi Utopia. Saluran informasi timbal balik dari warga negara kepada pemerintah menjadi kering, apa yang dilakukan pemerintah tidak selalu diinformasikan kepada seluruh rakyat


Materi Lainnya:

Makna Logo Kedatuan Luwu



Logo Kedatuan Luwu terdiri 15 komponen dan tiga bagian. yaitu;
  1. Payung berwarna merah, melambangkan Pajung Luwu dimana ujungnya berbentuk bunga mekar menghadap ke langit, bermakna, senantiasa berdoa dan bertawakkal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
  2. Tangrasula yang terpatri pada puncak payung melambangkan kepemimpinan yang berkesinambungan, bermakna, wibawa topoatae manurungnge senantiasa menjelma pada Datu/Pajung Luwu.
  3. Les berwarna ungu melambangkan wijanna kamummu yang bermottokan massolompawo, mengelle wae pasang, bermakna, kepemimpinan dalam Kedatuan Luwu senantiasa berasazkan amanah aspirasi dari bawah untuk kemaslahatan masyarakat.
  4. Rumbai pajung berwarna kuning berbentuk pucuk waru berjumlah 12 yang menghadap ke bawah, melambangkan, ade seppulo dua sebagai sendi kepemimpinan Datu/Pajung Luwu, bermakna, ke-12 personal Hadat Luwu senantiasa pro aktif mengayomi segenap rakyat Luwu dibawah koordinasi/kepemimpinan Datu/Pajung Luwu.
  5. Pusaka bassi pakkae yang terhunus dari warangkanya, melambangkan, telah tiba masanya bagi Kedatuan Luwu untuk membuka diri dengan melibatkan masyarakat dalam hal pelestarian adat tradisi dengan tetap dalam kerangka keluhuran tatanan pangaderang, bermakna, terhunusnya bassi pakkae dari warangkanya adalah kesiagaan/kesiapan Kedatuan Luwu dalam rangka menanggulangi/memerrangi segala bentuk abrasi nilai luhur Tana Luwu dengan tetap dalam kerangka NKRI.
  6. Sayap besar berjumlah 12 lembar pada kiri kanan, melambangkan, Luwu sebagai suatu bangsa yang melingkupi 12 anak suku. Sayap teratas pada masing-masing sisi merangkul/memegang kedua sisi payung, bermakna, ke-12 anak suku senantiasa menjaga dan menopang kemuliaan dan keagunan Datu/Pajung Luwu.
  7. Sayap perisai berjumlah 3 lembar dengan masing-masing sayap terukir dalam jumlah bulu suir, melambangkan, ana tellue yang mewilayahi daerah Lilina Tana Luwu sebagai berikut; Baebunta terdiri 9 Lilim Bua terdiri 6 Lili, dan Ponrang terdiri 5 Lili Tana Luwu adalah perisai kedamaian dan kemakmuran yang dihuni oleh 12 anak suku bangsa Luwu.
  8. Guci pego berwarna hitam, melambangkan, kesatuan Luwu yang didirikan oleh papoatae manurungnge ri ussu adalah suatu negeri yang dihuni oleh bangsa yang jujur (warna hitam adalah simbol kejujuran dan kesatuan) dengan senantiasa dimuliakan sebagaimana maksud simbol yang terkandung dalam guci pego itu sendiri, bermakna, Tana Luwu dengan sumber daya alamnya yang kaya dihuni oleg bangsa yang damai dan sejahtera.
  9. Singkerru mulajaji, melambangkan, rahasia takdir yang diemban manurungnge atas amanah Tuhan Yang Maha Kuasa, bermakna, pengenalan (pappejeppu) terhadap sifat keabadian Tuhan Yang Maha Kuasa yakni "bil awwaliina wal akhiriin" (Dia yang awal dan Dia yang akhir) beserta dengan rahasia takdir yang ditentukan-Nya sendiri dengan tiada sekutu bagi-Nya.
  10. Lingkaran tulu parajo yang melingkari singkerru, mulajajji adalah melambangkan, kesatuan Tana Luwu dan Wija Luwu yang senantiasa bersatu dalam melestarikan adat dan budaya Luwu.
  11. Daun lawo sebanyak tiga lembar yang menjadi alas guci pego, melambangkan, makna kosmogony Luwu yakni botinglangi, alekawa, dan uriliung.
  12. Bunga lawo sebanyak dua pucuk dan dua masing-masing sulurnya menjunjung dua azas pangaderang yakni siri na pesse (martabat dan kemanusiaan). Kemudian sulurnya yang berjumlah dua masing-masing adalah melambangkan kesatuan ade'na sara' (adat dan syariat Islam).
  13. Lakkaa yang menjad alas bagi segala komponen diatasnya melambangkan, Tana Luwu dan para Wija Luwu senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai pangaderang sebagaimana Istana Kedatuan Luwu sebagai pusat pengayom pangaderang.
  14. Angka romawi XL yang terletak di bawah lakkaa bermakna, lambang Kedatuan Luwu ini dirancang atas titah Sri Paduka Topoatae Datu Luwu ke-XL kepada perancang lambang ini.
  15. Pita kuning bertuliskan "KEDATUAN LUWU" dengan huruf balok latin berwarna merah dan huruf Lontara SA pada kedua ujungnya yang terbelah dua, bermakna, keagungan atas kemuliaan Kedatuan Luwu yang berkesinambungan dan senantiasa bersatu dan sempurna pada keempat sudut nilai universal, serta berpegang teguh pada norma taro ada taro gau (keselarasan kata dan perbuatan).
Secara keseluruhan komponen pada lambang tersebut, jika dilingkarkan garis pada pinggirnya maka nampaklah berbentuk kesatuan bundar telur yang bermakna mallibu ittello (buloat/bundar telur) yang diartikan sebagai kebulatan tekad dan solidaritas/kesatuan yang kuat dan selaras bagi segala komponen Luwu sebagai suatu bangsa.

Selain dari itu, komponen-komponen lambang jika diperhatikan secara seksama, nampaklah tiga bagian yang bersusun dari atas ke bawah, yaitu, bagi pertama terdiri pajung, tanrasula, dan bassi pakka. Bagian kedua terdiri sayap, guci pego, dan singkerru mulajaji. Bagian ketiga terdiri lawo, lakka, dan pita,

Pada akhirnya, keseluruhan komponen lambang jika digabungkan menurut penamaannya dalam bahasa ware, teranglah kalimat sebagai berikut "pego-pego ri lelangna TanaE Luwu, kutoi mutadangpali ri pangedereng alebbirengna Luwu, kutoi muwacinaung ri Pajung Maejana Luwu" yang artinya kemanapun anda pergi dalam wilayah Kedatuan Luwu, disanalah anda berpijak pada tatanan adat kemuliaan Luwu, disanalah pula anda bernaung pada payung merah Luwu). [sumber]


Materi Lainnya: