Lembaga -Lembaga Pembantu Dalam Proses Distribusi



Lembaga -Lembaga Pembantu Dalam Proses Distribusi
Lembaga -Lembaga Pembantu Dalam Proses Distribusi ~ Dalam hal kegiatan mendistribusikan barang dan jasa, Beberapa lembaga-lembaga Pemerintahan dan bukan pemerintahan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan ini. Berikut ini beberapa badan-badan atau lembaga-lembaga distribusi, yaitu :
  • Pedagang adalah orang atau lembaga yang membeli barang dari produsen dan menjual barang tersebut kepada konsumen.
  • Grosir adalah pedagang besar baik perseorangan maupun lembaga yang membeli barang dari produsen dalam jumlah besar baik jumlah barangnya maupun jenis barangnya untuk dijual lagi kepada konsumen atau pedagang eceran.
  • Agen/Dealer adalah perantara dalam perdagangan yang menjualkan barang hasil produksi milik produsen tertentu untuk menyalurkannya kepada konsumen.
  • Makelar adalah perantara dalam perdagangan barang maupun jasa yang menjual atas nama orang lain.
  • Komisioner adalah perantara dalam perdagangan barang maupun jasa atas nama sendiri.
  • Eksportir adalah orang atau lembaga yang melakukan usaha pengiriman atau penjualan barang dari dalam negerike luar negeri.
  • Importir adalah orang atau lembaga yang melakukan usaha pembelian barang dan jasa dari luar negeri.
  • Conventer adalah orang atau lembaga yang menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen khusus untuk tekstil.
  • Lembaga-lembaga distributor lainnya seperti koperasi, supermarket, biro jasa, toko.
Selain Pedagang, Grosir, Agen atau Dealer, Makelar, Komisioner, Eksportir, Importir, Conventer, dan lainnya yang menjadi perantara dalam proses distribusi, masih ada pihak-pihak lain yang membantu dalam proses penyaluran barang, tanpa ikut berdagang sendiri.

Pihak-pihak lain tersebut yaitu lembaga-lembaga yang langsung berhubungan dalam hal proses distribusi. berikut ini beberapa lembaga yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu :
  • Bank, yang menyediakan kredit bagi perdagangan sertamemberikan jasa pembayaran (transfer uang).


  • Asuransi, yang menjamin barang dalam perjalanan terhadap resiko rusak atau hilang.
  • Pengepakan (packing), termasuk penyortiran, pembungkusan, dan memberi label.
  • Perusahaan pengangkutan, baik pengangkutan darat, laut maupun udara.
  • Pergudangan, termasuk veem di pelabuhan.
  • Perusahaan-perusahaan periklanan.
  • Konsultan, yaitu konsultan di bidang pemasaran, akuntansi, hukum, dan sebagainya.
Sumber pustaka : IPS / Budi Sanjaya…[et al.] ; editor, Dimas Handi Hijrah Saputra.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Baca juga ini:

Materi Lainnya:

Bunyi Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang | simpleNEWS05



Bunyi Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang

Misalnya saja, seorang petani dengan luas tanah 1 ha sawah dapat memperoleh hasil 40 kuinal padi. Kalau jumlah tenaga kerja yang mengerjakan luas tanah 1 ha itu dilipatduakan, hasilnya ternyata tidak menjadi dua kali lipat, melainkan kurang dari 80 kuintal. Artinya, hasil produksi tidak bertambah secara proporsional.


Seandainya pertambahan hasil itu selalu proporsional, maka seluruh petani bersama-sama akan dapat menghasilkan padi yang melimpah dan kita tidak mempunyai masalah kekurangan pangan. Kenyataan inilah yang dirumuskan dalam suatu hukum yang dikenal dengan nama Hukum Tambahan yang Semakin Berkurang atau Law of Diminishing Returns, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi terkenal David Ricardo (1772-1823).

Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang berbunyi sebagai berikut.
Kalau ada (paling sedikit) satu input yang tetap (misalnya tanah atau modal), dikombinasikan dengan satu input variabel (misalnya tenaga kerja) yang setiap kali ditambah dengan satu unit, maka output akan bertambah juga, mula-mula dengan tingkat pertambahan yang lebih dari proporsional (increasing returns), tetapi mulai saat tertentu tambahan hasil akan menjadi kurang dari proporsional (diminishing returns).
Hukum ini pun berlaku dengan anggapan ceteris paribus. Yang dianggap tetap sama adalah teknik produksi yang dipakai, atau dikatakan dengan teknik produksi tertentu.

Materi Lainnya:

Perbedaan Antara Produksi Massa dan Produksi Satuan | simpleNEWS05



Perbedaan Antara Produksi Massal dan Produksi Satuan

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya Produksi merupakan setiap tingkatan manusia yang membuat atau menambah faedah atau manfaat (utility), atau setiap usaha manusia yang menghasilkan barang dan jasa agar lebih berguna untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia. Menurut sifatnya, produksi itu dapat dibagi menjadi dua macam yaitu produksi massal dan produksi satuan.


Prosuksi massal adalah produksi yang dibuat untuk kepentingan massal atau umum, dan dibuat secara masal atau dalam jumlah banyak. Misalnya, produksi rokok, sabun, korek api, ban kendaraan bermotor, minuman botol dan lain-lain. Pada produksi massal ini juga dikenal adanya produksi massal berseri, yaitu produksi massal yang dibuat berseri, misalnya televisi dibuat secara berseri dengan berbagai ukuran layar.

Produksi satuan adalah produksi yang dibuat berdasarkan pesanan. Produksi satuan dibuat untuk melayani kepentingan perorangan atau pemesan. Bentuk, ukuran, warna dan lain-lainnya ditentukan oleh pemesan. Produsen membuat barang sesuai dengan keinginan pemesannya.

Itu sebabnya produksi satuan dibuat dalam jumlah yang terbatas atau tidak banyak. Pada produksi satuan juga dikenal produksi satuan seri, yaitu produksi satuan yang dibuat berseri. Ukuran produk dibuat bertingkat-tingkat, dari ukuran kecil sampai ukuran besar.

Apa yang menyebabkan produksi massal sangat efektif dibandingkan dengan produksi satuan? Mudah sekali, dari pengertian diatas sudah dapat kita simpulkan bahwa produksi massal dibuat dalam jumlah yang banyak tanpa berdasarkan permintaan, tidak seperti produksi satuan yang membuat sebuah produk berdasarkan pesanan, sehingga barangnya cenderung eksklusif dan tidak semua orang bisa menikmatinya.

Nah itulah perbedaan antara produksi massal dan produksi satuan, serta mengapa produksi massal sangat efektif dibanding dengan produksi satuan. Semoga penjelasan singkat diatas dapat membantu serta menambah pengetahuan teman-teman semua.


Materi Lainnya:

Spesifikasi dan Bagian-Bagian Dari Alat Perontok Padi Tipe Pedal (Pedal Thresher) | simpleNEWS05



Spesifikasi dan Bagian-Bagian Dari Alat Perontok Padi Tipe Pedal (Pedal Thresher) [image by www.weiku.com],

Alat sederhana ini dapat membantu kerja para petani dalam mengolah hasil panen padinya, khususnya dalam hal merontokkan butiran padi dari tangkainya. Berbeda dengan alat perontok padi yang berpenggerak mesin, alat perontok padi sederhana ini digerakkan oleh tenaga manusia sehingga lebih murah.


Cara kerja alat ini sangat sederhana silinder yang akan merontokkan padi digerakkan dengan menginjak pedal sehingga silinder tersebut berputar dan petani memegang batang jerami dan memasukkannya sampai padi rontok semua.

Adapun bagian-bagian yang terdapat pada alat perontok padi sederhana ini yaitu Drum atau selinder yang dipasangi gigi-gigi atau jari-jari perontok gabah, Rumah atau kerangka perontok gabah, Pedal atau papan injak sebagai pengerak dan rantai transmisi, dan Gigi sproket sebagai transmisi.

Sedangkan untuk ukuran dari alat perontok padi sederhana ini mempunyai lebar 400 - 600 mm, tinggi 800 - 1000 mm, dan panjang keseluruhan sekitar 1800 - 2000 mm. Untuk panjang dari kerangkan perontok sekitar 600 - 800 mm, dan alat ini mempunyai berat maksimum 40 kg.

Untuk bagian Silinder perontok padinya mempunyai diameter sekitar 190 - 210 mm dan lebar silinder perontok sekitar 350 - 400 mm. Adapun untuk untuk spesifikasi dari gigi perontok biji padinya yaitu, Bahan terbuat dari Kawat/paku baja, Φ ± 3,5 mm, Bentuk gigi  I atau Λ, Jumlah gigi perontok sekitar 40 - 56 gigi, Tinggi gigi perontok sekitar 55 – 60 mm.

Jarak antar gigi perontok sekitar 60- 80 mm, Diameter sumbu perontok sekitar 7- 9 mm, dan Jumlah dudukan gigi perontok minimum 8. Sedangkan ukuran dudukan Gigi perontok yaitu Panjang sekitar 380 – 400 mm, Lebar sekitar 26 – 28 mm, dan Tebal sekitar 18 – 20 mm.

Jumlah gigi sproket atau transmisi sekitar 18-20 buah. Alat perontok biji padi ini digerakkan dengan pedal yang terbuat dari papan yang dilapisi dengan karet ban agar tidak licin, kapasitas output minimum dari alat ini 100 kg per jam.


Materi Lainnya:

Spesifikasi Mesin Penggiling Padi Menjadi Beras



Spesifikasi Mesin Penggiling Padi Menjadi Beras

Mesin penggiling padi atau Mesin rice milling unit (RMU) merupakan penggabungan antara mesn pemecah kulit (husker) dan mesin penyosoh beras (polisher) sehingga jika padi atau gabah siap giling dimasukkan ke mesin ini maka keluarnya akan berupa beras putih yang siap untuk dimasak atau diolah.


Mesin penggiling padi ini mempunyai dimensi atau ukuran panjang sekitar 1000 - 1150 mm, lebar sekitar 500 - 550 mm, tinggi sekitar 1500 - 1600 mm, dan berat sekitar 200 - 220 kg. Kapasitas dari mesin ini sekitar 900 - 1200 kg/jam (input) dengan kecepatan putarannya mencapai 900 - 1000 rpm, daya yang digunakan sekitar 18 - 20 HP.

Mesin penggiling padi ini mempunyai kontruksi rangka terbuat dari besi plate ST 37 dengan ketebalan mencapai 2 - 6 mm. Mesin ini juga dilengkapi dengan blower tiup dan blower hisap sehingga beras putih yang dihasilkan bersih dan bening.


Materi Lainnya:

Mesin Pemotong Padi Tipe Gendong | simpleNEWS05



Mesin Pemotong Padi Tipe Gendong [image by kefengindonesia.com],

Jika dulu kita sering melihat para petani dalam memotong padinya dengan menggunakan alat aret bergerigi, sekarang sudah ada sebuah mesin yang khusus digunakan untuk membantu dan mempermudah kerja para petani dalam memotong atau memanen padinya.


Mesin ini berupa Mesin pemotong padi, cara pakainya dengan digendong mirip dengan alat untuk memotong rumput yang juga digendong. Mesin pemotong padi tipe gendong ini mempunyai ukuran atau dimensi lebar 400 - 600 mm, tinggi 500 - 600 mm, panjang keseluruhan sekitar 1800 - 2000 mm, dan mesin ini mempunyai berat maksimum 10 kg.

Sedangkan untuk penampang pisau potongnya berukuran sekitar 250 - 260 mm dengan ketebalan pisau potong sekitar 1,2 - 1,8 mm, untuk kecepatan putaran pisau potongnya sekitar 3800 - 4000 rpm yang digerakkan oleh mesin diesel (1 - 2 PK).

Mesin pemotong padi ini mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 0,5 - 0,7 liter/ jam pemakaian, dengan kapasitas atau banyaknya yang dapat dipotong sekitar 500 - 600 m2 per jam atau 0,3 Ha/6jam/orang.


Materi Lainnya:

Mesin Pembersih Gabah Basah (Paddy Cleaner)



Mesin Pembersih Gabah Basah (Paddy Cleaner)  [Image by simpyonggroup1.blogspot.com],

Beda halnya dengan mesin seed cleaner yang berfungsi untuk membersihkan gabah kering giling dari gabah hampa yang tidak berisi, mesin paddy cleaner ini hampir sama tapi berfungsi untuk membersihkan gabah basah dari kotoran-kotoran seperti jerami, daun-daun, gabah hampa, debu, dan lain-lain yang mungkin saja tercampur pada saat melakukan panen.


Untuk spesifikasinya, mesin ini mempunyai dimensi ukuran dengan panjang 3000 - 3200 mm, lebar 1400 - 1500 mm, tinggi 2900 - 3000 mm dan berat 750 - 800 kg. untuk kapasitas mesin ini dalam satu kali memasukkan yaitu minimal 4 ton, kecepatan putaran kipasnya sekitar 325 - 375 rpm dengan daya mencapai 4 - 5 HP. Sementara konstruksi rangka dari mesin Paddy Cleaner terbuat dari besi siku dan besi UNP dengan ketebalan plate 2 3 mm.

Mesin Paddy Cleaner ini juga dilengkapi dengan dua tahap pemersihan gabah yaitu, pada tahap pertama dengan menggunakan sistem hisapan blower dan aspirator sedangkan pada tahap kedua dengan menggunakan sistem ayakan atau saringan besi plat berlubang.


Materi Lainnya:

Spesifikasi Mesin Pemisah Gabah Kering Giling Dari Gabah Hampa (Seed Cleaner)



Spesifikasi Mesin Pemisah Gabah Kering Giling Dari Gabah Hampa (Seed Cleaner) [image by zcriminaldesig.blogspot.com],

Mesin Seed Cleaner atau mesin pemisah gabah kering siap giling dari gabah hampa berfungsi untuk membersihkan gabah kering giling dari gabah hampa yang tidak mempunyai isi. mesin ini biasanya banyak digunakan pada penggilingan yang berskala besar.


Sebenarnya ada cara yang tradisional untuk memisahkan gabah berisi dari gabah yang hampa atau tidak mempunyai isi, yaitu dengan cara mengipasnya sehingga gabah yang tidak mempunyai isi tersebut terbang sebab ringan.

Bisa juga dengan cara menggunakan sebuah alat dan menjatuhkan gabahnya sehingga jika gabah yang mempunyai isi akan langsung jatuh, berbeda dengan gabah yang tidak mempunyai isi akan terbang ditiup angin.

Adapun spesifikasi teknis dari mesin Seed Cleaner adalah ukuran atau dimensi dari alat ini mempunyai panjang 560-700 mm, lebar 1350 - 1450 mm, tinggi 1550 - 1650 mm, dan berat 130 - 140 kg. kapasitas gabah yang dapat ditampung mesin ini minimal 1,5 ton/ jam (input).

Putaran mesin ini berkecepatan 1200 - 1300 rpm, dengan daya 1 - 1,5 HP (motor listrik). Bahan dari konstruksi mesin ini menggunakan besi siku dan besi UNP sebagai rangka dengan tebal plate besi 2 3 mm.

Mesin Seed Cleaner ini juga dilengkapi dengan coong pemasukan dengan sistem feeding rool dan aspirator untuk membersihkan benda-benda ringan seperti debu, kotoran, dan lain-lain.


Materi Lainnya: