Jenis-Jenis Dasar Negara atau Ideologi Negara



Jenis-Jenis Dasar Negara atau Ideologi Negara

Secara umum ideologi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan, serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai aspek kehidupannya.


Setiap negara mempunyai ideologi berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya sejarah perjalanan bangsa, keadaan sosial masyarakat, dan kebudayaan. Berbagai jenis dasar negara atau ideologi negara tersebut adalah sebagai berikut.

1. Liberalisme

Liberalisme merupakan paham kebebasan individual, yang mengakui hak-hak individual yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan yang lain. Paham ini mempunyai pandangan tentang pengertian manusia sebagai makhluk bebas serta rasional makhluk bebas serta rasional yang menciptakan pemerintahan harus berdasar pada persetujuan masyarakat.

Untuk itu, ideologi liberalisme menginginkan semua orang diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya seperti halnya yang dimiliki orang lain. Dengan demikian, hak-hak individual harus dilindungi dari campur tangan negara dan badan-bdan yang lain.

2. Sosialisme

Sosialisme merupakan sebuah ideologi yang mempunyai pandangan adanya persamaan serta kesamaan dalam menjalani kehidupan. Persamaan sosialis ialah konsekuensi logis dari kepribadian terhadap suatu kemiskinan.

Selain itu ideologi ini berpendapat bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk kreatif, sehingga untuk mendapatkan kebahagiaan harus melalui kerja sama. Adapun pokok ajaran sosialisme menurut Heuken Sj mencakup beberapa hal berikut ini.

  • Penghapusan ataupun pembatasan hak milik pribadi.
  • Perlindungan bagi kaum buruh terhadap kemiskinan dan pengangguran dalam bentuk jaminan kerja bagi semua.
  • Perubahan struktur ekonomi melalui pengawasa negara terhadap perusahaan monopoli.
  • Perubahan struktur kekuasaan yaitu dengan jalan melaksanakan adanya pengakuan terhadap kesamaan kedudukan semua warga negara.
  • Perubahan struktur pendidikan melalui perlawanan terhadap privilise pendidikan yang dimiliki kelas menengah dan kelas atas.
3. Komunisme

Paham ini merupakan sisi lain dari sosialisme. Ajaran Karl Marx tentang Marxisme selanjutnya diteruskan Lenin, Stalin, serta Mao Tze Dong. Paham ini mempunyai pandangan pada kepentingan bersama dalam mencapai suatu tujuan, meskipun dengan cara menghalalkan semua jalan.

Ajaran komunisme tidak mengenal adanya Tuhan, tetapi mendasarkan pada hukum matrialisme. Dengan demikian, kebebasan beragama serta kebebasan individu menjadi tertindas. Menurut Miriam Budiardjo, terdapat nilai-nlai tertentu yang ada dalam komunisme.

  • Gagasa Monoisme, yaitu gagasan yang menolak adanya golongan-golongan di dalam masyarakat.
  • Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah untuk mencapai komunisme.
  • Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme. Oleh karena itu, semua alat negara, seperti polisi, tentara, dan kejaksaan dipergunakan untuk diabdikan kepada tercapainya komunisme.
4. Fasisme

Sistem yang dianut paham ini adalah sistem kediktatoran yang disamakan dengan otoritarian. Kekerasan serta hal-hal mengerikan ialah bentuk-bentuk praktik dari ajaran fasisme. Pada faham ini lebih menekankan secara khusus dan ketergantungan kepada pemimpin yang kharismatik.

5. Fundamentalis

Sebuah sistem politik dalam negara yang menetapkan agama sebagai ideologi atau sistem politik dalam dunia modern. Dalam hal ini, agama menjadi sistem organik total yang bersaing di dalam kekomprehensifan serta jangkauan ideologi dan sistem negara.

6. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan ideologi yang mempunyai suatu kekuatan pengaruh untuk menggerakkan. Pada umumnya, pengatur ideologi ini mengatributkan negara pada suatu bentuk identitas kultural yang khas.

Nasionalisme adalah sebuah ideologi yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi dan menggerakkan rakyat dengan dilandasi rasa kecintaan dan rasa bela negara terhadap tanah air dan bangsanya. Ideologi nasionalisme ini akan muncul apabila suatu bangsa terusik kemerdekaannya atau terhina haraga dirinya oleh bangsa lain.

Ideologi nasionalisme tidak memandang perbedaan agama, ras, suku, ataupun golongan yang ada di negara tersebut. Ideologi nasionalisme lebih mementingkan rasa persatuan dan tekad rela berkorban tanpa pamrih demi membela kepentingan bangsa dan negara.

Ideologi nasionalisme ini akan lebih hebat berkumandang jika disertai munculnya tokoh-tokoh kebangsaan yang kharismatik  dan dicintai rakyatnya. Misalnya di Indonesia terdapat tokoh seperti Ki Hajar Dewantoro, Haji Agus Salim, PB. Jendral Soedirman, dan sebagainya.

Sumber pustaka : Pendidikan K ewarganegaraan / penulis, Atik Hartati, Sarwono. — Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.

Materi Lainnya:

0 Response to "Jenis-Jenis Dasar Negara atau Ideologi Negara"

Post a Comment