Penyajian Data Sistem Informasi Geografi Secara Manual dan Komputer



Penyajian Data SIG [image by geodesiinfo.wordpress.com], 

Sistem Informasi Geografi atau SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.


Secara garis besar, penyajian data dalam sistem informasi geografi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu cara manual (konvensional) dan cara komputer.

1. Cara Manual (konvensional)

Cara manual (konvensional), yaitu pengolahan data dengan perhitungan-perhitungan menggunakan alat yang konvensional dan bersifat manual hingga semiotomatis dan tetap mempertahankan tenaga manusia. Contoh: alat bantu mekanik dan elektronik selain komputer.

Ciri-ciri sistem informasi geografi secara manual sebagai berikut.
  • Data tersimpan pada media yang harus dapat dibaca oleh manusia.
  • Perluasan data dilakukan oleh manusia, kecepatan penelusuran relatif rendah, dan tidak dipentingkan.
  • Semakin besar dan kompleks organisasinya, semakin sulit memperoleh gambaran yang lengkap dan cepat.
  • Kecepatan pengolahan data ditentukan oleh kecepatan petugas dalam menghitung, menyusun tabel, dan laporan.
  • Transmisi data dan informasi sebagian besar memerlukan transportasi fisik.
  • Pengguna sarana telekomunikasi masih terbatas.
  • Secara keseluruhan, terdapat delay (kelambatan) informasi yang cukup besar.
2. Cara Komputer

Cara komputer, yaitu pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer. Data yang diselesaikan lebih cepat dengan hasil ketelitian (akurasi) lebih tinggi. Ciri-ciri sistem informasi geografi secara komputerisasi sebagai berikut.

  • Data tersimpan dalam media yang dapat dibaca oleh mesin, bersifat padat, lebih mudah, dan cepat untuk ditelusuri.
  • Kumpulan data yang besar dapat disimpan di dalam satu lokasi dan berbagai himpunan data untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan lebih mudah.
  • Kecepatan pengolahan data lebih tinggi.
  • Transmisi data sebagian besar dilakukan melalui telekomunikasi.
  • Secara keseluruhan, delay (keterlambatan) aliran data dan informasi relatif kecil.
  • Lokasi-lokasi pengembangan dan pengoperasian sistem yang tersebar lebih mudah dalam memonitor dan mengoordinasikan aktivitasnya.
Dari penyajian tersebut, komputerisasi dalam SIG mempunyai keunggulan, antara lain,
  • pengolahan lebih cepat dan lebih mudah,
  • jika terjadi kesalahan input data, data tersebut mudah diperbarui,
  • jika membutuhkan data yang terdahulu, data tersebut mudah dicari,
  • keamanan data lebih terjamin karena dapat dikunci dengan kode,
  • penyimpanan data lebih ringkas dan hemat,
  • mudah dibawa,
  • relatif murah.
Sumber referensi: Nuansa Geografi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII / penulis, Saptanti Rahayu, Eny Wiji Lestari, Maryadi ; editor, Sri Milangsih. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian Peta Tematik atau Peta Khusus Beserta Contohnya



contoh peta tematik - pinterest.com

Pasti teman-teman pernah atau sering melihat peta, kebanyakan dari kita melihat peta yang terdapat di buku Atlas. Tapi tahukah teman-teman bahwa peta mempunyai jenis yang sangat banyak, jika salah satunya ialah peta tematik atau peta khusus.


Peta tematik atau peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan informasi dengan tema tertentu/ khusus di permukaan bumi. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Salah satu contoh peta tematik adalah peta penggunaan lahan. Peta penggunaan lahan merupakan peta yang khusus menunjukkan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Berikut beberapa contoh lain dari peta tematik atau peta khusus.

  1. Peta kepadatan penduduk: peta yang memperlihatkan perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah.
  2. Peta lokasi: peta yang menggambarkan letak suatu tempat.
  3. Peta tanah: peta yang menggambarkan jenis tanah pada daerah tertentu.
  4. Peta irigasi: peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, saluran irigasi, bendungan, dan sebagainya.
  5. Peta arkeologi: peta yang menggambarkan persebaran benda-benda purbakala.
  6. Peta kriminalitas: peta yang menggambarkan persebaran tingkat maupun jenis kejahatan di suatu daerah.
  7. Peta geologi: peta yang menggambarkan struktur dan jenis batuan pada suatu wilayah.
  8. Peta transportasi: peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas, baik di darat, di air, maupun di udara.
  9. Peta air tanah: peta yang menggambarkan lokasi sebaran air tanah di suatu daerah.
  10. Peta isohiet: peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah.
Sumber referensi: Nuansa Geografi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII / penulis, Saptanti Rahayu, Eny Wiji Lestari, Maryadi ; editor, Sri Milangsih. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Penjelasan Tentang Kurva Indiferen (Indifference Curve) Dalam Teori Perilaku Konsumen



Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan kombinasi beberapa barang yang samasama disukai oleh konsumen, yaitu tidak ada pilihan untuk satu kombinasi dengan barang lain karena semuanya memiliki tingkat utilitas yang sama (atau jumlah utilitas yang sama) untuk konsumen.

Dalam teori ini terdapat asumsi yang menyatakan bahwa konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus mengatakan bagaimana ia memilihnya. Sebagai contoh, Anda diberi kombinasi barang tertentu, misalnya 10 unit gelas dan 8 unit paci. Kemudian, Anda diberi beberapa alternatif pilihan kombinasi barang dengan jumlah yang berbeda, misalnya 8 unit gelas dan 10 unit panci.


Jika Anda menilai alternatif yang diberikan yaitu berupa tambahan 2 unit gelas lebih rendah daripada pengurangan 2 unit panci, Anda akan memilih kombinasi barang yang pertama. Anda menilai kedua kombinasi barang tersebut tidak berbeda atau indifferen.

Setelah beberapa alternatif kombinasi barang diberikan, Anda memperoleh beberapa kombinasi barang yang Anda anggap indiferen. Dengan kata lain, kombinasi barang tersebut menurut Anda akan memberikan utilitas yang sama. Setiap kombinasi barang tersebut dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut.

KOMBINASI BARANG
GELAS
PANCI
A
20
4
B
10
8
C
8
10
D
5
16
E
4
20

Jika digambarkan dalam kurva, diperoleh kurva indiferen sebagai berikut.

Pada tabel dan kurva diatas merupakan salah satu dari berbagai kemungkinan yang tak terhitung banyaknya. Pembuatan tabel dan kurva semacam ini dapat diulang sebanyak yang diperlukan. Misalnya, Anda dapat membuat tabel dan kurva yang menggambarkan kombinasi barang yang memberikan tingkat utilitas yang lebih besar kepada konsumen.


Dalam hal ini, asumsinya adalah bahwa konsumen akan memperoleh tingkat utilitas yang lebih tinggi dengan menambah jumlah konsumsi kedua jenis barang. Penambahan konsumsi kedua barang tersebut akan menyebabkan pergeseran ke kanan atas. Hal ini, kurva indiferen akan semakin jauh dari titik nol.

Dengan kata lain, semakin jauh kurva indiferen dari titik nol, semakin tinggi tingkat utilitas yang diberikan oleh kombinasi kedua barang. Himpunan dari beberapa kurva indiferen dinamakan peta indiferen (indifference map).

Sumber referensi: Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X/ Disusun Oleh Supriyanto, Ali Muhson; editor, Taupik Mulyadi. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya: