Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan, datangnya dari pihak produsen (perusahaan) yang menjual dan memproduksi jumlah barang atau jasa. Penawaran terhadap barang ditentukan oleh biaya produksi.
Konsep penawaran menunjukkan berbagai jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual. Dalam ilmu ekonomi, penawaran (supply) diartikan sebagai berbagai jumlah barang yang akan dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Kesediaan produsen atau perusahaan memproduksi dan menawarkan berbagai jumlah barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1. Harga Barang Itu Sendiri
Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak barang jika harga naik. Begitupun sebaliknya, jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan.
Produsen membutuhkan berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut harus dibeli oleh produsen dari pemilik faktor-faktor produksi (konsumen). Oleh karena itu, semakin murah harga faktor produksi, biaya produksi akan sedikit sehingga produsen dapat lebih banyak memproduksi barang yang ditawarkan. Sebaliknya, jika harga faktor produksi tinggi, barang yang ditawarkan produsen akan menurun pada setiap tingkat harga.
Penggunaan teknologi memiliki peranan penting dalam kegiatan produksi. Perusahaan yang menggunakan teknologi pada tingkat yang lebih tinggi dapat meningkatkan hasil produksinya dengan cepat. Di samping itu, penggunaan teknologi yang tinggi juga akan menyebabkan biaya produksi semakin murah. Peningkatan hasil produksi dan biaya produksi yang semakin murah akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak pada tingkat harga tertentu.
Kebijakan pemerintah di antaranya dalam hal pajak dan subsidi. Semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya. Adapun semakin besar subsidi, jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebagai contoh, pada waktu pemerintah masih memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM), perusahaan dapat melakukan proses produksi dengan biaya yang relatif lebih murah. Setelah kebijakan subsidi BBM dikurangi, biaya produksi meningkat dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan menurun.
Pengaruh alam terutama akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi para petani, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen sehingga jumlah barang yang ditawarkan (contohnya beras) akan berkurang.
Setiap perusahaan tentu ingin atau berusaha untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Namun, dalam praktiknya, dunia usaha juga memiliki risiko gagal yang tidak rendah. Semakin tinggi risiko yang diambil, maka semakin tinggi pula keuntungan yang bisa didapat. Hanya saja, banyak perusahaan yang tak ingin mengambil risiko terlalu tinggi. Perusahaan akan mempertimbangkan jumlah produk yang akan mereka produksi, dan itu berarti memengaruhi jumlah barang yang akan ditawarkan. Di samping itu, ada juga perusahaan-perusahaan milik pemerintah (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) yang tujuan perusahaannya lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakat daripada keuntungan, seperti Perum Peruri dan Perum Bulog. Perbedaan tujuan ini memengaruhi harga penawaran.
Pada situasi dan kondisi tertentu, perusahaan memprediksi tentang kebutuhan yang tinggi atas suatu barang atau jasa, sehingga dapat memengaruhi suatu penawaran. Sebagai contoh, pada musim penghujan, diprediksi terjadi kenaikan permintaan terhadap jas hujan sehingga memengaruhi harga penawaran jas hujan.
Materi Lainnya: