Penjelasan Mengenai Teori Integralistik



Penjelasan Mengenai Teori Integralistik

Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dan penguasa (Negara). Kepentingan Negara seperti dimaksudkan untuk menjalin rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Alasannya, paham integralistik melihat Negara sebagai susunan masyarakat yang integral, dan anggota-anggotanya saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang organis. Teori ini dipopulerkan oleh B. de Spinoza, Adam Muller, dan Hegel.


Gagasan paham integralistik di Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Prof. Dr. Soepomo pada permulaan siding BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tahun 1945.

Menurut Soepomo, paham integralistik merupakan aliran pemikiran yang paling sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan (paguyuban). Dengan demikian, semangat kekeluargaan dan kebersamaan ini merupakan cirri integralistik Indonesia.

Gagasan Soepomo ini kemudian menjadi dasar terbentuknya Tujuan Negara Republik Indonesia, seperti termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.


Materi Lainnya:

0 Response to "Penjelasan Mengenai Teori Integralistik"

Post a Comment