Pengertian Gempa Bumi dan Faktor Penyebabnya



Pengertian Gempa Bumi dan Faktor Penyebabnya [image by justitia.wordpress.com],

Wilayah Indonesia merupakan salah satu wilayah di dunia yang sering terjadi gempa bumi, pada tahun 2004 terjadi gempa bumi yang dahsyat di samudra Hindia berdekatan dengan provinsi Aceh yang menyebabkan sunami yang meluluhlantakkan provinsi tersebut. Apa sebenarnya gempa bumi itu? dan apa saja faktor yang meyebabkan terjadinya gempa bumi? berikut ini penjelasannya.


Gempa bumi adalah getaran-getaran yang dirasakan di permukaan bumi disebabkan oleh adanya energi dari dalam bumi yang melepaskan kekuatan sehingga menimbulkan gerakan lapisan-lapisan kulit bumi. Gempa bumi dirambatkan melalui tiga macam getaran, yaitu:

  1. Getaran Longitudinal (merapat-merenggang), getaran ini disebut getaran primer yang berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui dalam bumi dengan kecepatan 7 – 14 km per detik.
  2. Getaran Tranversal (naik-turun), getaran ini disebut getaran sekunder yang berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui dalam bumi dengan kecepatan 4 – 7 km per detik.
  3. Getaran Gelombang Panjang, getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3,8 – 3,9 km per detik.

Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum dengan kedalaman 10 sampai 50 km, gempa yang ditimbulkan tergolong gempa bumi dangkal dengan getaran yang sangat kuat dan sering menimbulkan bencana di permukaan bumi.

Pusat gempa di permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum, dari sini gempa dirambatkan ke segala arah melalui getaran gelombang panjang dengan kecepatan 3,5 – 7 km per detik. Beberapa istilah yang berhubungan dengan gempa bumi, sebagai berikut:

  1. Homoseista, adalah garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama.
  2. Isoseista, adalah garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa yang sama intensitasnya.
  3. Pleistoseista, yaitu garis khayal pada peta yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dari gempa bumi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi yaitu sebagai berikut.
1. Pergeseran Kulit Bumi

Gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran letak kerak bumi atau kulit bumi, disebut dengan istilah gempa tektonik atau gempa dislokasi. Kulit bumi (dalam ilmu geologi disebut litosfer) terbagi atas beberapa lempeng, baik berupa lempeng kulit benua atau kulit samudra, seperti lempeng Benua Asia, lempeng Samudra Pasifik dan lain-lain. Lempeng-lempeng kulit bumi itu setiap saat melakukan pergeseran atau bergerak dari posisi sebenarnya akibat pengaruh tenaga yang kuat dari lapisan bumi bagian bawahnya.

2. Aktivitas Gunung Berapi (Vulkanisme)

Gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, disebut gempa vulkanik. Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi melalui lubang magma yang ada pada badan gunung api. Hal ini disebabkan adanya tenaga tekanan yang sangat kuat dari dapur magma untuk mengeluarkan cairan magma ke permukaan bumi.

3. Runtuhan (Terban)

Gempa yang disebabkan oleh adanya runtuhnya sebidang tanah yang cukup luas di bawah permukaan bumi atau longsornya tanah perbukitan di permukaan bumi dan atau runtuhnya gua-gua di daerah kapur dan pertambangan, disebut sebagai gempa runtuhan atau longsoran (Terban).

Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian gempa bumi dan faktor penyebabnya, semoga informasi ini walaupun singkat dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai gempa bumi yang merupakan salah satu tenaga endogen pembentuk permukaan bumi.

Sumber pustaka : IPS Untuk SMP dan MTS kelas VII/ Budi Sanjaya, Farida Sarimaya, Iyus Andi Nugraha, Nanang Sukandar, Nian Tresnawati, Yeti Royeti ; editor, Dimas Handi Hijrah Saputra.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.




Materi Lainnya:

Proses Terbentuknya Batuan Metamorf



Batuan Metamorf [Image by geograph88.blogspot.com],
Batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami perubahan bentuk oleh faktor tekanan, suhu, dan waktu. Batuan metamorf ini dapat berasal dari batuan beku ataupun berasal dari batuan sedimen. Batuan metamorf yang berasal dari batuan beku misalnya dari granit menjadi gneis, sedangkan yang berasal dari batuan sedimen misalnya batu kapur menjadi batu marmer.

Berdasarkan faktor pembentuknya, batuan metamorf dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Batuan Metamorf Kontak
Proses pembentukan batuan metamorf kontak terjadinya berurutan disebabkan oleh suhu yang tinggi akibat berdekatan dengan magma atau intrusi magma sehingga memanasi batuan di sekitranya. Oleh karena itu, terjadi pada wilayah yang tidak begitu luas.

Contoh batuan metamorf kontak antara lain adalah batu marmer di Tulung Agung, Jawa Timur, dan batubara di Bukit Asam, Sumatra.

2. Batuan Metamorf Dinamo (metamorfosis regional)
Batuan metamorf dinamo merupakan batuan malihan yang terbentuk karena faktor tekanan dan waktu yang lama. Contoh batuan ini adalah batuan sabak. Batu sabak terbentuk dari sedimen tanah liat yang luas dan tertimbun batuan di atasnya dalam waktu lama.

Akibat tekanan dalam waktu yang lama dari timbunan tersebut, sedikit-demi sedikit berubah menjadi batuan yang berlapis-lapis sebagai batu sabak. Batuan metamorf dinamo disebut juga batuan metamorf kinetis.

3. Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis
Dalam perubahan batuan metamorf kontak dan metamorf dinamo kadang-kadang terjadi penambahan bahan-bahan lain. Bahan tersebut dapat berupa gas, cairan, atau bahan padat. Bahan-bahan ini lalu mempengaruhi proses dan hasil perubahan batuan tersebut.

Batuan sedimen ini disebut batuan metamorf kontak pneumatalitis. Contohnya kwarsa yang mengandung fluorium akan menjadi topaz, batu permata berwarna kuning.

Sumber pustaka : Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah / penulis, Bambang Utoyo. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya: