Pengertian Mitokondria (the power house) dan Lisosom



Mitokondria (the power house) dan Lisosom,
Pengertian Mitokondria (the power house) dan Lisosom ~ Struktur mitokondria berbentuk seperti cerutu ini, mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP.

Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup, karena itu mitokondria diberi julukan the power house (pembangkit tenaga) bagi sel. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.

Fungsi dari Lisosom adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Contohnya enzim lisozim, yang berfungsi untuk menghancurkan struktur sel, misalnya dinding sel.


Sumber pustaka : Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X /penulis, Renni Diastuti : editor, Paidi . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Hal. 8.

Baca juga:

Materi Lainnya:

Bagian-Bagian Tulang Tengkorak Manusia



Bagian-Bagian Tulang Tengkorak Manusia [Image by alismae.wordpress.com],

Tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas 22 tulang. Delapan tulang membentuk tengkorak bagian kepala/tempurung kepala dan 14 tulang tengkorak bagian muka/wajah.


Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi (os.frontal), tulang kepala belakang (os.oksipital), tulang ubun-ubun ( os.parietal), tulang baji (os.sphenoid), tulang tapis (os.ethmoid), dan tulang pelipis (os. temporal).Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum yang menjadi tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.

Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri atas dua tulang rahang atas ( maksila), dua tulang rahang bawah ( mandibula), dua tulang pipi ( zigomatik), dua tulang air mata ( lakrimal), dua tulang hidung ( nasal), dua tulang langit-langit ( palatum), dan satu tulang pangkal lidah (hioid).

Hubungan antara tulang-tulang pada tempurung kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Hanya rahang bawah yang dapat bergerak dengan bebas sehingga kalian dapat makan dan berbicara.

Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun, yaitu kiri dan kanan, belum menyatu sempurna sehingga terasa lembut bila dipegang. Dalam pertumbuhannya, tulang tengkorak bayi akan menyatu sempurna.

Sumber pustaka : Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X /penulis, Renni Diastuti : editor, Paidi . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Macam-Macam Sumsum Tulang



Macam-Macam Sumsum Tulang [Image by www.slideshare.net],

Alat gerak pasif manusia yang berupa tulang terdiri atas tulang rawan dan tulang keras. Semua tulang ini akan bersama-sama menyusun rangka yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Tulang-tulang yang menyusun sebuah rangka akan dihubungkan dengan sendi.


Sementara alat gerak aktif manusia yang berupa otot, terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot ini memiliki kemampuan untuk berkontraksi untuk menciptakan gerakan. Kontraksi otot dipengaruhi oleh kerja saraf serta energi yang diperoleh dari proses metabolisme saat melakukan respirasi.

Sumsum tulang mengisi rongga bagian dalam tulang. Ada dua macam sumsum tulang, yaitu Sumsum tulang merah (medulla ossia rubra) dan Sumsum tulang kuning (medulla ossia flava). Berikut ini penjelasan dari kedua macam sumsum tulang tersebut.

  1. Sumsum tulang merah (medulla ossia rubra), merupakan tempat pembuatan sel darah merah. Pada anak-anak, sumsum merah terdapat pada tulang tengkorak. Pada orang dewasa, sumsum merah terdapat antara lain pada tulang tengkorak, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk.
  2. Sumsum tulang kuning (medulla ossia flava), terdapat pada tulang anggota gerak orang dewasa. Sumsum kuning ini terbentuk dari campuran sel jaringan ikat, misalnya jaringan lemak dan sumsum merah.

Untuk kesehatan dan pertumbuhan selsel, tulang membutuhkan vitamin D. Proses pembentukan vitamin D dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh sinar ultrviolet. Sinar ultraviolet yang jatuh mengenai kulit tubuh manusia dapat mengubah provitamin D yang terdapat pada tubuh menjadi vitamin D.

Sumber pustaka : Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X /penulis, Renni Diastuti : editor, Paidi . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Sifat Kerja Otot



Sifat Kerja Otot [Image by www.sridianti.com],

Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan.


Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula.

Untuk menggerakkan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik (otot rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan ( antagonis) dan ada yang bersamaan (sinergis). Berikut ini penjelasan dari sifat otot yang berlawanan dan yang bersamaan.

1. Otot antagonis, adalah dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah:

  • Fleksi dan ekstensi, Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Sebaliknya, ekstensi merupakan gerak meluruskan. Contohnya gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari, dan bahu. Gerak ekstensi lebih lanjut hingga melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi.
  • Adduksi dan abduksi, Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan.
  • Elevasi dan depresi, Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.
  • Supinasi dan pronasi, Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
  • Inversi dan eversi, Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.

2. Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah. Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.

Sumber pustaka : Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X /penulis, Renni Diastuti : editor, Paidi . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Gangguan dan Kelainan Pada Rangka



Gangguan dan Kelainan Pada Rangka [Image by news.okezone.com],
Gangguan dan Kelainan Pada Rangka ~ Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam (endoskeleton) yang berfungsi untuk, Memberikan bentuk tubuh; Menahan dan menegakkan tubuh; Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya; Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru; Untuk bergerak ketika dikehendaki otot; dan Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Endoskeleton pada manusia dibagi menjadi 2 yaitu Kerangka sumbu (skeleton aksial): tengkorak dan badan; dan Kerangka apendikular (tangan dan kaki).

Rangka yang kita gunakan setiap hari tidak selamanya berfungsi secara normal. Rangka juga dapat mengalami gangguan.Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, gangguan tulang belakang, dan persendian. Berikut ini beberapa gangguan dan kelainan yang biasanya terjadi pada rangka.

1. Gangguan Fisik
Gangguan Fisik yang paling sering terjadi pada tulang adalah: patah tulang ( fraktura) atau retak tulang (fisura). Bila terjadi patah tulang maka akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam sehingga menimbulkan rasa sakit karena pergeseran tulang dan akan menyebabkan pembengkakan atau pendarahan. Keduanya biasa terjadi akibat kecelakaan. Bila tulang yang patah keluar dari permukaan kulit disebut patah tulang terbuka, sedangkan bila tulang yang patah di dalam kulit dan otot disebut patah tulang tertutup.

2. Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin. Gangguan atau kelainan yang termasuk dalam gangguan fisiologis adalah Rakitis, Mikrosefalus dan Osteoporosis.
3. Gangguan tulang belakang
Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang (spina) sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Kelainan atau gangguan tulang belakang, antara lain:
  • Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan.
  • Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan.
  • Kifosis, tulang punggung terlalu bengkok ke belakang.
4. Gangguan persendian
Gangguan persendian terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
  • Dislokasi, merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi awal karena jaringan ligamen yang sobek atau tertarik.
  • Terkilir, merupakan gangguan karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah persendian.
  • Ankilosis, merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.
  • Artritis, merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Artritis dibedakan menjadi 3 yaitu, Penyakit Rematoid, Osteoartritis,dan Gangguan Gautartritis.
Sumber pustaka : Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X /penulis, Renni Diastuti : editor, Paidi . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Baca juga ini:
  1. Pengertian Presbiopi dan Astigmatisma
  2. Pengertian Miopi dan Hipermetropi
  3. Jenis-Jenis Obat yang Sering Berhubungan Dalam Kehidupan Sehari Hari
  4. Jenis-Jenis Penyakit Menurut Penyebabnya

Materi Lainnya:

Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh



Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh [Image by info.matawanita.com],
Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh ~ Sebagian besar dari kekebalan disebabkan oleh suatu sistem imun khusus. Sistem imun tersebut membentuk antibodi atau limfosit yang diaktifkan dan akan menghancurkan organisme atau toksin tertentu. Kekebalan semacam ini disebut kekebalan buatan. Kekebalan buatan dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi atau vaksin. Berikut ini Penyakit dan Kelainan Sistem Imunitas, yaitu :

Alergi

Alergi adalah respon yang hipersensitif terhadap antigen tertentu yang berasal dari lingkungan. Antigen yang memicu terjadinya reaksi alergi disebut dengan alergen. Alergi dapat disebabkan karena terkena jenis tumbuhan tertentu yang menyebabkan gatal. Reaksi alergi juga dapat timbul dalam diri seseorang setelah memakan jenis makanan tertentu, misalnya udang, tiram, umbi, atau buah-buahan tertentu.

Penolakan Transplantasi (Pencangkokan)

Di dalam dunia kedokteran kadang-kadang dilakukan tindakan penyelamatan pasien dengan melakukan pencangkokan (transplantasi organ) untuk menggantikan suatu organ yang sudah mengalami disfungsi. Tetapi tindakan ini tidak mudah sebab bisa menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh resipien terhadap organ donor yang diberikan kepadanya.

Hal ini terjadi karena setiap individu mempunyai histon kompatibilitas mayor (MHC = major histon compatibility) yaitu sidik jari protein yang unik yang bertanggung jawab terhadap stimulasi penolakan pencangkokan jaringan dan organ.

Penyakit Penurunan Kekebalan

Penyakit menurunnya kekebalan tubuh disebut dengan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini merupakan virus yang paling berbahaya. Tidak seperti virus lainnya, mikroorganisme ini benar-benar menonaktifkan sistem pertahanan.
Virus HIV menimbulkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada tubuh manusia dengan menyebabkan runtuhnya sistem pertahanan. Keadaan ini membuat manusia sangat mudah diserang oleh segala jenis penyakit, yang akhirnya menyebabkan berbagai kondisi fatal.

Penyakit Autoimunitas

Penyakit autoimunitas merupakan penyakit yang menyebabkan gagalnya antibodi membedakan antigen asing dengan antigen dari dalam tubuh sendiri. Akibatnya, bisa menyebabkan terjadinya perusakan zat-zat yang dianggap sebagai antigen yang berada dalam tubuhnya sendiri.

Penyakit autoimunitas terjadi karena sistem kekebalan kehilangan toleransinya terhadap diri sendiri dan melancarkan perlawanan terhadap molekul-molekul tertentu di dalam tubuh. Beberapa penyakit yang tergolong autoimunitas yaitu Eritematosus lupus sistemik (lupus) dan Artritis reumatoid.

Penyakit Multiple sclerosis (MS)

Penyakit ini banyak dijumpai di negara-negara maju. Pada penderita penyakit ini menyebabkan sel limfosit T bersifat reaktif terhadap mielin serta memasuki sistem saraf pusat dan merusak selubung mielin dari neuron. Akibatnya penderita akan mengalami gangguan abnormalitas neurologis yang serius.

Sumber pustaka : Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X /penulis, Renni Diastuti : editor, Paidi . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Baca juga:

Materi Lainnya: