Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Industri | simpleNEWS05



Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Industri [image by idforextrading.com],

Industri pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya yang ditujukan untuk kemakmuran manusianya sendiri. Bentuk kegiatannya dapat berlangsung dalam berbagai bidang kegiatan, antara lain industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi.


Dalam memastikan kegiatan industri berjalan dengan lancar maka perlu diperhatikan mengenai faktor pendukungnya, akan tetapi tidak boleh juga mengesampingkan mengenai faktor penghambat kegiatan industri agar supaya faktor penghambat tersebut dapat di atasai. Apa saja faktor pendukung dan penghambat kegiatan industri tersebut? Berikut ini informasinya.

Faktor Pendukung Kegiatan Industri

Untuk kelangsungan kegiatan industri, diperlukan beberapa faktor pendukung, antara lain sebagai berikut:
  1. Tersedianya bahan mentah yang cukup.
  2. Tersedianya tenaga kerja.
  3. Tersedianya sumber energi.
  4. Tersedianya modal yang cukup.
  5. Adanya pemerintahan yang stabil.
  6. Sistem pemasaran yang lancar.
  7. Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri.
  8. tersedianya infrastruktur yang menunjang kegiatan industri.
  9. Letak geografis yang strategis dan menguntungkan.
  10. Kerja sama dengan pihak atau negara lain.

Faktor Penghambat Kegiatan Industri

Faktor yang menjadi penghambat kelancaran kegiatan industri, antara lain sebagai berikut:
  1. Kekurangan modal kerja.
  2. Terbatasnya tenaga kerja yang terampil dan tenaga ahli.
  3. Pemasaran hasir industri yang kurang lancar.
  4. Kualitas barang yang dihasilkan rendah.
  5. Infrastruktur yang kurang memadai.
  6. Komponen bahan baku tertentu masih tergantung dari luar negeri (impor).
  7. Sikap mental masyarakat yang lebih menyukai produk luar negeri hanya karena gengsi atau status.
  8. Adanya iklim berusaha yang tidak sehat (monopoli).
Sumber pustaka: Geografi : Untuk sekolah menengah umum kelas II/ Disusun Oleh Edi Setiawan, Gatot Harmanto; editor, Mamat Ruhimat, Ela Herawati. -- Bandung: Grafindo Media Pratama, 1999.

Materi Lainnya:

Dampak Positif dan Negatif dari Pembangunan Industri



Dampak Positif dan Negatif dari Pembangunan Industri [image by csugii.blogspot.co.id],

Segala sesuatu mempunyai dampak positif dan negatifnya, tak terkecuali dengan pembangunan industri iu sendiri. Di Indonesia sedang dilakukan peningkatan pembangunan industri, hal ini karena menuntut perkembangan dunia yang dimana negara-negara maju di dunia sebagian besar perekonomiannya ditunjang oleh sektor industri.


Akan tetapi perlu juga untuk meminimalisir dari dampak negatif dari meningkatnya pembangunan industri yang tidak dapat dihindari oleh setiap negara. Apa saja dampak positif dan negatif dari pembangunan industri tersebut? Berikut ini kami berikan informasinya.

Dampak Positif Pembangunan Industri

Pembangunan industri banyak memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa, diantaranya seperti berikut ini:
  1. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat oleh hasil industri dalam negeri, sehingga pada barang-barang buatan luar negeri pemakaiannya menjadi berkurang.
  2. Industri turut meningkatkan pemasukan devisa bagi negara.
  3. Pembangunan industri berarti membutuhkan tenaga kerja yang akan mengurangi pengangguran.
  4. Meningkatkan pendapatan (income) masyarakat.
  5. Memungkinkan terbukanya usaha-usaha lain diluar bidang industri, misalnya jasa angkutan, perbankan, perumahan, dan lain sebagainya.
  6. Mendorong masyarakat berpikir lebih maju dan ekonomis.
  7. Menunda usia perkawinan (usia subur) generasi muda.

Dampak Negatif Pembangunan Industri

Pembangunan industri memang tidak selalu menguntungkan karena ada beberapa dampak negatif yang merugikan, yaitu sebagai berikut.
  1. Berkurangnya lahan pertanian yang subur, karena pembangunan industri memerlukan lahan yang cukup luas, baik untuk mendirikan industri itu sendiri maupun untuk prasarana lainnya, seperti perumahan, perkantoran, dan lains sebagainya.
  2. Industri dapat menimbulkan pencemaran, terutama berupa pencemaran udara, air, tanah, dan pencemaran suara. Limbah industri yang tidak melalui pengolahan lebih dahulu akan merugikan kesehatan dan mata pencaharian petani disekitarnya.
  3. Timbulnya gaya hidup yang lebih menyukai buatan luar negeri (impor) karena tuntutan gengsi semata.
  4. Terjadi arus urbanisasi yang meningkat di kota-kota.
  5. Timbulnya perilaku konsumerisme dalam masyarakat dan gaya hidup yang boros.
Sumber pustaka: Geografi : Untuk sekolah menengah umum kelas II/ Disusun Oleh Edi Setiawan, Gatot Harmanto; editor, Mamat Ruhimat, Ela Herawati. -- Bandung: Grafindo Media Pratama, 1999.

Materi Lainnya:

Istilah-Istilah yang Berhubungan Dengan Kegiatan Industri | simpleNEWS05



Istilah-Istilah yang Berhubungan Dengan Kegiatan Industri

Industri merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, itulah mengapa kegiatan industri ini juga biasa dikatakan sebagai kegiatan manufacture.


Dalam mendirikan sebuah industri perlu diperhatikan terlebih dahulu kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan kegiatan industri yang biasa kita dengar.

Istilah-istilah yang berhubungan dengan kegiatan industri tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Kegiatan ekonomi, adalah aktifitas manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
  2. Bahan mentah, adalah semua bahan yang diperoleh dari sumber daya alam atau dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya, kapas, biji besi, kapur, dan kayu.
  3. Bahan baku, adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah, dan dapat dimanfaatkan sebaai sarana produksi dalam industri. Misalnya, benang untuk industri tekstil dan lempengan aluminium untuk industri alat-alat rumah tangga dan industri kendaraan bermotor (otomotif).
  4. Barang setengah jadi, adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri dan dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.
  5. Barang jadi, adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi. Misalnya, pakaian hasil industri garmen (konveksi).
  6. Kegiatan rancang bangun, adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri atau pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
  7. Perekayasaan industri, adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan atau pembuatan mesin-mesin atau peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
  8. Manufacture, adalah kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sumber pustaka: Geografi : Untuk sekolah menengah umum kelas II/ Disusun Oleh Edi Setiawan, Gatot Harmanto; editor, Mamat Ruhimat, Ela Herawati. -- Bandung: Grafindo Media Pratama, 1999.

Materi Lainnya: