Pengertian, Tujuan, dan Penyebab Adanya Kegiatan Distribusi



Pengertian, Tujuan, dan Penyebab Adanya Kegiatan Distribusi [source image by polppkotatarakan.blogspot.com],
Pengertian, Tujuan, dan Penyebab Adanya Kegiatan Distribusi ~ Sampainya barang dari produsen kepada konsumen dikarenakan adanya kegiatan menyalurkan barang, baik yang dilakukan oleh perorangan atau lembaga penyalur barang yang disebut distributor seperti pedagang, agen, grosir, makelar, dealer, importir, eksportir, komisioner, converter, pedagang asongan, dan pedagang keliling.

Kegiatan distribusi yaitu kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Seorang distributor harus pandai menentukan strategi untuk memasukkan barang dan jasa yang disebut pemasaran atau marketing. Seperti pada kegiatan konsumsi dan kegiatan produksi, kegiatan distribusi juga memiliki beberapa tujuan.

Berikut ini tujuan dari kegiatan distribusi, yaitu :


  • Menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
  • Mempercepat sampainya barang ke tangan konsumen.
  • Menjaga kelangsungan kegiatan produksi.
  • Penyebaran barang akan merata ke konsumen.
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi.
  • Untuk memperoleh keuntungan.
Selain memiliki tujuan, kita juga perlu mengetahui tentang penyebab adanya kegiatan distribusi dari produsen kepada konsumen. Berikut ini beberapa penyebab sehingga adanya kegiatan distribusi, yaitu :
  • Setiap daerah atau negara memiliki sumber daya alam yang berbeda.
  • Kebutuhan manusia beraneka ragam.
  • Meningkatkan kemajuam kebudayaan.
  • Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Sulit untuk mencari barang di daerah tertentu.
Setelah kita mengetahui pengertian, tujuan, dan penyebab adanya kegiatan distribusi, berikut ini kita akan melihat langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan pihak distributor dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
  • Pembelian barang dari pihak produsen.
  • Pengangkutan barang.
  • Menyimpan barang di gudang sementara.
  • Penyebarluasan penyampaian barang kepada konsumen melalui lembaga distributor.
  • Membuat kemasan yang menarik konsumen.
  • Mengikuti selera masyarakat.
  • Melakukan promosi dan memberikan informasi barang-barang yang akan dipasarkan.


Sumber pustaka : IPS / Budi Sanjaya…[et al.] ; editor, Dimas Handi Hijrah Saputra.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Baca juga ini:

Materi Lainnya:

Pengertian dan Macam-Macam Faktor Produksi Tenaga Kerja



Pengertian dan Macam-Macam Faktor Produksi Tenaga Kerja [source image by www.tribunnews.com],

Kegiatan produksi yaitu proses menghasilkan barang atau menambah nilai guna barang atau rangkaian kegiatan untuk menciptakan, membuat, mengubah bentuk asal, memperbaiki dan menghasilkan barang dengan tujuan memenuhi kebutuhan.


Dalam melakukan proses produksi tersebut diperlukan beberapa faktor produksi yang akan menjaga kelangsungan kegiatan produksi. Salah satu faktor produksi yang sangat penting yaitu faktor produksi tenaga kerja. Berikut ini akan dijelaskan pengertian dan macam-macam faktor produksi tenaga kerja.

Faktor produksi tenaga kerja, yaitu suatu kegiatan manusia baik jasmani maupun pikiran yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

  1. Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan jasmani/ fisik seseorang yang memberikan sumbangan produktif pada kegiatan produksi. Tenaga kerja jasmani dapat dibedakan menjadi tiga bagian.
    • Skilled Labour (tenaga kerja terdidik), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus.
    • Trained Labour (tenaga kerja terlatih), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pengalaman dan latihan, seperti supir dan buruh bangunan.
    • Unskilled Labour (tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih), yaitu tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan karena tidak memperoleh pendidikan maupun latihan, seperti pesuruh dan tukang sapu.
  2. Tenaga kerja rohani, yaitu sumbangan pikiran seseorang yang ditujukan untuk produktivitas produksi, seperti guru, dokter, dan penulis.
Sumber pustaka : IPS / Budi Sanjaya…[et al.] ; editor, Dimas Handi Hijrah Saputra.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Materi Lainnya:

Cara-Cara Peningkatan Jumlah dan Mutu Produksi



Cara-Cara Peningkatan Jumlah dan Mutu Produksi [source image by bisnis.tempo.co],

Agar jumlah produksi yang dihasilkan dapat memuaskan, kegiatan produksi tersebut ditentukan oleh beberapa faktor produksi yang sangat utama. Faktor-faktor produksi tersebut adalah faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi enterpreneur.


Selain beberapa faktor tersebut, terdapat pula beberapa cara untuk meningkatkan jumlah dan mutu produksi. Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan oleh produsen untuk peningkatan jumlah produksi dan mutu produksinya, diantaranya adalah.

1. Cara peningkatan produksi pertanian, dilakukan dengan cara:
  • Intensifikasi, yaitu peningkatan produksi tanpa menambah faktor produksi alam (tanah) tetapi berdasarkan kemampuan faktor produksi yang ada, seperti: menggunakan bibit unggul, menggunakan pupuk tepat waktu, perairan/irigasi yang teratur, teknologi, dan tenaga kerja yang terampil.
  • Ekstensifikasi, yaitu dengan cara menambah faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, seperti menambah luas lahan, menambah jumlah tenaga kerja, menambah jumlah peralatan.
  • Diversifikasi, yaitu meningkatkan hasil produksi dengan memperbanyak jenis tanaman pada lahan pertanian yang sama (tumpang sari).
  • Mekanisasi pertanian, yaitu melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan teknologi modern.
  • Rehabilitasi pertanian, seperti menyuburkan tanah serta memperbaharui cara-cara bertani. Contohnya pembuatan saluran/irigasi, lahan tandus dijadikan lahan produktif dan peremajaan tanaman, yaitu mengganti tanaman tua dengan tanaman baru/muda.
2. Cara peningkatan produksi industri, dilakukan dengan cara:
  • Intensifikasi dengan cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (pelatihan, pendidikan) dan menggunakan teknologi modern.
  • Ekstensifikasi dengan cara menambah faktor produksi tenaga kerja, menambah faktor produksi alam (bahan baku industri) dan menambah peralatan industri.
  • Diversifikasi dengan cara dalam satu perusahaan menghasilkan beberapa jenis barang. Dengan difersifikasi akan nampak terdapat dampak positif seperti:
    1. tersedianya lapangan pekerjaan,
    2. dapat membantu menanggulangi pengangguran,
    3. tersedianya barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan,
    4. meningkatnya pendapatan masyarakat,
    5. meningkatnya pendapatan negara.
    Sedangkan dampak negatifnya adalah:
    1. pencemaran udara,
    2. pencemaran air tawar,
    3. pencemaran air laut,
    4. pencemaran tanah.
3. Cara peningkatan mutu produksi

Selain dilakukan peningkatan jumlah dan jenis produksi barang maupun jasa, peningkatan mutu dan kualitas produksi barang maupun jasa yang dihasilkan pun perlu dilakukan agar barang tersebut banyak disenangi para konsumen sehingga cepat habis dijual, dapat bersaing dengan barang-barang impor, kegiatan produksi akan berlangsung secara berkesinambungan, dan dapat meningkatkan pendapatan.

Untuk meningkatkan mutu/kualitas barang maupun jasa, terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan, diantaranya:
  • harus dapat memilih kualitas faktor produksi (bahan baku industri) dalam proses produksi,
  • mengikuti selera masyarakat seperti membuat kemasan yang menarik,
  • tenaga kerja/Sumber Daya Manusia harus berperan sebagai tenaga yang terampil dan terdidik,
  • keterampilan kewiraswastaan,
  • peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
Sumber pustaka : IPS / Budi Sanjaya…[et al.] ; editor, Dimas Handi Hijrah Saputra.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Materi Lainnya:

Pengertian dan Tujuan Kegiatan Konsumsi



Pengertian dan Tujuan Kegiatan Konsumsi [source image by www.weeklyline.net],
Pengertian dan Tujuan Kegiatan Konsumsi ~ Kegiatan konsumsi adalah kegiatan usaha manusia agar dapat memenuhi kebutuhan benda maupun jasa. Kegiatan konsumsi artinya kegiatan manusia untuk menggunakan barang maupun jasa secara berangsur-angsur atau sekaligus habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Misalnya membeli pakaian karena ingin melindungi tubuh, menutupi rasa malu, dan untuk memperoleh kepuasan.

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan tersendiri, begitu pula pada kegiatan konsumsi. Tujuan kegiatan konsumsi contohnya adalah :
  1. Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup,
  2. Ingin memperoleh kepuasan jasmani maupun rohani,
  3. Untuk meningkatkan harga diri di mata masyarakat seperti meningkatnya status sosial (ekonomi, pendidikan).
Hal-hal yang menentukan perbedaan kebutuhan dalam kegiatan konsumsi, yaitu
  1. Perbedaan jumlah barang dan jasa yang diperlukan,
  2. Perbedaan jenis barang dan jasa yang diperlukan,
  3. Perbedaan selera konsumen,
  4. Turun-naiknya harga barang,
  5. Perbedaan pendapatan masyarakat.
Dari uraian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perilaku antara konsumen dengan konsumen lainnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
  1. Faktor kebudayaan, seperti kehidupan beragama, lingkungan masyarakat dan negara, letak geografi, dan letak astronomi.
  2. Faktor Sosial, seperti lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, status ekonomi.
  3. Faktor pribadi, seperti usia, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian.
  4. Faktor psikologis, yaitu yang merupakan dorongan untuk memperoleh suatu barang dan jasa karena merasa lapar, haus, tidak nyaman, dan harga diri.
Sumber pustaka : IPS / Budi Sanjaya…[et al.] ; editor, Dimas Handi Hijrah Saputra.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Baca juga ini:

Materi Lainnya:

Pengertian, Letak, dan Luas Samudra Arktik



Gambar ilustrasi samudra arktik [source image by alam.uniknya.com],

Samudra Arktik berlokasi di belahan bumi bagian utara dan mayoritas berada di kawasan Arktik, kutub utara. Walaupun Organisasi Hidrografic Intenasional (IHO) menganggapnya sebagai samudra, namun para ahli samudra menyebutnya sebagai Laut Mediterania Arktik atau Laut Arktik. Samudra Arktik mengisi sebuah basin bundar dan memiliki luas sekitar 14.056.000 km² (± 1,5 kali luas USA).


Panjang garis pantainya 45.389 km dengan letak geografis pada 90°00’ LU dan 0°00’BT. Batas-batas Samudra Arktik yaitu hampir dikelilingi olah daratan sepenuhnya, yaitu Asia Utara, Amerika Utara, Greenland, dan Jazirah Skandinavia/Eropa Utara.

Karakteristik yang dimiliki Samudra Arktik adalah sebagai berikut.
  1. Merupakan samudra terkecil dan terdangkal di antara samudra yang ada di dunia.
  2. Samudra ini selalu tertutup oleh es, baik pada musim dingin maupun musim sepanjang tahun.
  3. Suhu dan kadar garamnya selalu berubah-ubah tergantung musim dan es yang menutupinya (sedang mencair atau meleleh)
  4. Mempunyai kadar garam terendah dibandingkan samudra-samudra lain di dunia (hal ini disebabkan rendahnya penguapan dan terbatasnya keluarnya air dari samudra ke daerah selatannya dengan masukan air tawar ke Samudra Arktik dalam jumlah yang besar).
  5. Terdapat basin dengan kedalaman 4.000 – 5.450 meter.
  6. Titik terendah terdapat di Basin Eurasia (-5.450m)
  7. Mempunyai bentuk dasar samudra yang sangat bervariasi, yaitu dengan adanya faultblock- ridge, plans of the abyssal zone, laut-laut dalam dan basin-basin.
  8. Mempunyai iklim kutub sepanjang tahun (suhu rata-rata -2°C).
Sumber pustaka : Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk SMP/MTs Kelas ix / Danang Endarto…[et al] ; penyunting, Achmad Buchory, llustrator, Purwanto . — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian, Letak, dan Luas Samudra Hindia atau Samudra Indonesia



Gambar ilustrasi samudra hindia [source image by www.goodnewsfromindonesia.org]

Samudra Hindia merupakan samudra terbesar ketiga di dunia, meliputi hampir 20% permukaan air bumi. Samudra ini dipisahkan dengan Samudra Atlantik pada 20°timur meridian serta dipisahkan dengan Samudra Pasifik dengan 147°timur meridian. Luas total samudra ini 68.556 juta km2.


Samudra Hindia meliputi Laut Andaman, Laut Arab, Teluk Bengala, Teluk Perna, Selat Malaka, Teluk Oman, Teluk Aden, dan Great Australian Bight. Batas-batas Samudra Hindia adalah sebagai berikut.

  1. Sebelah utara: kawasan Asia Selatan
  2. Sebelah selatan: Laut Antartika
  3. Sebelah barat: Jazirah Arab dan Afrika
  4. Sebelah timur: Semenanjung Malaka, Kepulauan Indonesia dan Australia.
Beberapa kekhasan karakteristik Samudra Hindia.
  1. Mempunyai titik terendah di Palung Jawa (-7.258m).
  2. Terdapat banyak pelabuhan-pelabuhan penting yang ramai akan perdagangan, seperti Calcuta (India), Kolombo (Sri Lanka), Durban (Afrika Selatan), Jakarta (Indonesia), Karachi (Pakistan), Fremantle (Australia), Teluk Richards (Afrika Selatan)
  3. Arusnya besar dan gelombangnya relatif tinggi.
  4. Mempunyai sedikit pulau (Pulau Madagaskar dan Ceylon adalah pulau-pulau yang terbesar).

Samudera Hindia menghubungkan negara-negara di Asia dengan negara-negara di Afrika, selain itu juga untuk mengalirkan minyak bumi dari pengekspor terbesar Saudi Arabia dan negara-negara teluk lainnya ke Jepang dan Korea Selatan sebagai konsumen terbesar.

Samudera Hindia berfungsi sebagai penyedia uap air yang dibawa oleh angin barat ke arah Indonesia dan turun sebagai hujan, juga dibawa oleh angin timur ke arah Benua Afrika dan mendatangkan hujan di pantai timur Afrika

Sumber pustaka :
  • Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk SMP/MTs Kelas ix / Danang Endarto…[et al] ; penyunting, Achmad Buchory, llustrator, Purwanto . — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
  • Ilmu Pengetahuan Sosial: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/I Wayan Legawa,…[et. al.].--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Materi Lainnya: