Pengertian Peta Umum dan Peta Khusus



Peta umum - habibullahurl.com

Peta merupakan salah satu media untuk mengetahui letak suatu tempat di permukaan bumi. Selain untuk mengetahui lokasi, peta juga dapat digunakan untuk analisis wilayah yang diterangkan dalam jenis peta tematik. Saat ini fungsi peta sudah mulai digeser oleh adanya aplikasi Google Map.


Istilah peta diambil dari bahasa Inggris yaitu map. Kata itu berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Menurut ICA (International Cartographic Association), peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Menurut isinya, peta dibedakan atas peta umum dan peta khusus.

Peta umum, adalah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang ada di permukaan bumi, baik bersifat alamiah (misalnya sungai, danau, gunung, laut, hutan, dan lain-lain) maupun budaya atau buatan manusia (misalnya: batas wilayah, jalan raya, kota, pelabuhan udara, perkebunan, dan lain-lain). Contoh peta umum antara lain: peta dunia, peta korografi, peta rupa bumi dan peta topografi.

Peta khusus - news.okezone.com

Peta khusus disebut pula peta tematik, adalah peta yang menggambarkan atau menyajikan informasi penampakan tertentu (spesifik) di permukaan bumi. Pada peta ini, penggunaan simbol merupakan ciri yang ditonjolkan sesuai tema yang dinyatakan pada judul peta. Beberapa contoh peta tematik antara lain: peta iklim, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran penduduk, dan lain-lain.

Sumber referensi: Memahami Geografi 3 SMA/MA : Untuk Kelas XII, Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial / Oleh Bagja Waluya ; editor, Gurniwan Kamil Pasya ; illustrator, Tim Redaksi. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian Wilayah Homogen, Wilayah Nodal, Wilayah Perencanaan, dan Wilayah Administrasi



Ilustrasi, [image by edukasicenter.blogspot.com], 
Wilayah merupakan suatu daerah yang mempunyai ciri-ciri atau kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Misalnya daerah tersebut terdapat kegiatan ekonomi, pola pertanian, kegiatan pertambangan dan lain sebagainya.

Jika ditinjau berdasarkan ciri-ciri umumnya, wilayah dapat dibedakan menjadi empat (4) macam yaitu wilayah homogen, wilayah nodal, wilayah perencanaan, dan wilayah administrasi.

1. Wilayah Homogen
Wilayah homogen merupakan wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat atau ciri yang hampir sama. Misalnya wilayah yang memiliki kesamaan di sektor ekonomi, seperti daerah yang memiliki tingkat produksi dan konsumsi yang sama, daerah yang memiliki kesamaan kondisi geografis, misal wilayah pertanian, sabana, atau padang rumput.

2. Wilayah Nodal


Wilayah nodal merupakan wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah di sekitarnya. Besarnya ketergantungan antara pusat dan daerah dapat dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang, dan jasa, maupun perhubungan di antara keduanya. Contoh, wilayah nodal adalah kota.

3. Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanaan dapat diartikan sebagai wilayah yang menggambarkan kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Masyarakat yang berada di wilayah perencanaan mempunyai kesadaran terhadap permasalahan yang dihadapi daerahnya.
  • Memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia.
  • Menggunakan salah satu model perencanaan.
  • Memiliki setidaknya satu pusat pertumbuhan.


Contoh dari wilayah perencanaan antara lain sebagai berikut.
  • Perencanaan wilayah daerah aliran sungai (DAS), dalam perencanaan suatu DAS harus dikelola secara menyeluruh mulai dari hulu sampai hilir karena pengelolaan di hulu akan berakibat di hilir.
  • Wilayah Jabotabek, merupakan wilayah perencanaan dalam pembangunan dari segi fisik dan ekonomi di daerah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
4. Wilayah Administrasi
Wilayah administrasi merupakan wilayah yang mendasarkan pada kepentingan administrasi pemerintahan dengan batas yang telah ditentukan. Contoh wilayah administrasi adalah kabupaten, kecamatan, desa, dan lain sebagainya.

Materi Lainnya:

Alat Pengamat Citra : Stereoskopik dan Nonstrereoskopik



Stereoskop [image by bangkusekolah.com], 

Citra hasil pengindraan jauh dapat diamati dan dikaji secara visual dengan pembesaran tertentu dengan menggunakan suatu alat, alat dalam pengamatan citra tersebut terbagi menjadi dua kelompok yaitu alat pengamat stereoskopik dan nonstrereoskopik.


Alat Pengamat Stereoskopik

Alat pengamat stereoskopik ini berupa stereoskop yang dapat digunakan untuk pengamatan tiga dimensi. Pengamatan dengan alat ini memungkinkan pengamat dapat melihat relief yang terdapat dalam foto udara, seperti gunung, lembah, sungai, dan sebagainya. Alat ini pada dasarnya terdiri atas lensa atau kombinasi antara lensa, cermin, dan prisma.

Stereoskop ada 3 macam yaitu stereoskop lensa, cermin, dan mikroskopik.
  1. Stereoskop lensa, pada saat ini stereoskop lensa merupakan alat yang banyak digunakan karena harganya murah, mudah dibawa, cara kerja, dan perawatannya mudah.
  2. Stereoskop cermin, stereoskop ini dirancang untuk pengamatan stereoskopik bagi pasangan foto stereo yang berukuran baku dengan daerah pertampakan yang luas.
  3. Stereoskop mikroskopik, disebut setreoskop mikroskopik karena sangat besar pembesarannya, sehingga fungsinya mirip dengan mikroskop. Stereoskop jenis ini dibagi lagi menjadi 2, yaitu stereoskop zoom (pembesarannya dapat dilakukan berkali-kali) dan interpretoskop (mirip dengan mikroskop).

Alat Pengamat Nonstrereoskopik

Alat pengamatan nonstereoskopik dapat berupa kaca pembesar (loupe), meja sinar, dan pengamat optik dan elektronik.

Sumber referensi: Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Daang Endarto; penyunting, Titik Haryanti; ilustrasi, Haryana Humardani, Cahyo Muryono. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendiikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Perbedaan Citra Foto dan Citra Non Foto



Pengindraan jauh [image by obengplus.com], 

Kegiatan pengindraan jauh memberikan produk atau hasil berupa keluaran atau citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil pengindraan yang telah dicetak Citra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto.


Dalam postingan terdahulu kita telah membahas kedua citra tersebut, dimana Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara.

Sedangkan Citra nonfoto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit. Apa perbedaan dari kedua citra tersebut? Jika dilihat dari beberapa variabel dapat lah kita ketahui perbedaannya.

Variabel yang dapat dilihat diantaranya adalah Sensor, Detektor, Proses Perekaman, Mekanisme Perekaman, dan Spektrum Elektromagnetik.

1. Sensor
Citra foto : Kamera
Citra Non Foto : Nonkamera, berdasarkan penyiaman (scanning). Kamera yang detektornya bukan film
2. Detektor
Citra foto : Film
Citra Non Foto : Pita magnetik, termistor, foto konduktif, foto voltaik, dan sebagainya

3. Proses Perekaman
Citra foto : Fotografi/ kimiawi
Citra Non Foto : Elektronik
4. Mekanisme Perekaman
Citra foto : Serentak
Citra Non Foto : Parsial

5. Spektrum Elektromagnetik
Citra foto : Spektrum tampak
Citra Non Foto : Spektra tampak dan perluasannya, termal dan gelombang mikro

Sumber referensi: Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Daang Endarto; penyunting, Titik Haryanti; ilustrasi, Haryana Humardani, Cahyo Muryono. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendiikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian dan Jenis Jenis Citra Non Foto



Foto Satelit - dailysocial.id

Kegiatan pengindraan jauh memberikan produk atau hasil berupa keluaran atau citra. Selain menghasilkan Citra Foto dalam kegiatan pengindraan jauh yang telah kita bahas sebelumnya, pengindraan jauh juga mengeluarkan hasil citra berupa Citra Nonfoto. Nah, bagaimana citra non foto ini?


Citra nonfoto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit. Citra nonfoto dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut.

1. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
  • Citra infra merah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal. Pengindraan pada spektrum ini berdasarkan pada perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada citra, tercermin dengan adanya perbedaan rona atau warnanya.
  • Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan. Citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
2. Berdasarkan Sensor yang Digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai berikut.
  • Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal.
  • Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak.
3. Berdasarkan Wahana yang Digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai berikut.
  • Citra dirgantara (Airborne image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: citra infra merah thermal, citra radar, dan citra MSS.
  • Citra satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan menurut penggunaannya, sebagai berikut.
    • Citra Satelit untuk pengindraan planet. Contoh Citra Satelit Viking (AS), Citra Satelit Venera (Rusia).
    • Citra Satelit untuk pengindraan cuaca. Contoh NOAA (AS) dan Citra Meteor (Rusia).
    • Citra Satelit untuk pengindraan sumber daya bumi. Contoh Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT (Perancis).
    • Citra Satelit untuk pengindraan laut. Contoh Citra Seasat (AS) dan Citra MOS (Jepang).
Sumber referensi: Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Daang Endarto; penyunting, Titik Haryanti; ilustrasi, Haryana Humardani, Cahyo Muryono. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendiikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian dan Keunggulan Foto Infra Merah



citra foto udara infra red - quickbirdonline.wordpress.com

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa Citra Foto mempunyai bermacam-macam jenis yang didasarkan pada beberapa aspek, dan salah satu jenisnya ialah Foto Prankomatik berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakannya . Foto Prankomatik tebagi menjadi dua yaitu salah satunya infra merah.


Foto infra merah adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat, dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibuat secara khusus yang terletak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna tetapi oleh sifat jaringannya.

Perbedaan antara foto infra merah dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya. Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
  1. mempunyai sifat pantulan khusus bagi vegetasi,
  2. daya tembusnya yang besar terhadap kabut tipis, dan
  3. daya serap yang besar terhadap air.
Kelemahan foto infra merah antara lain:
  1. adanya efek bayangan gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka terhadap sinar baur dan sinar yang dipolarisasikan,
  2. sifat tembusnya kecil terhadap air, dan
  3. kecepatan yang rendah dalam pemotretan.
Infra merah berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak objek pada foto ini menjadi mudah dikenali. Foto inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
  1. kemiliteran, untuk mengetahui kondisi suatu hutan, karena tanaman tidak akan terpantulkan melainkan objek yang ada disekitarnya;
  2. bidang pertanian dan kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tanaman yang sehat dan tanaman yang terserang penyakit;
Sumber referensi: Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Daang Endarto; penyunting, Titik Haryanti; ilustrasi, Haryana Humardani, Cahyo Muryono. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendiikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Jenis Jenis Citra Foto Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan



Sebelum kita membahas tentang jenis jenis citra foto berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa itu citra foto. Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan kamera udara sebagai alat pemotret.


Hasil dari citra foto dikenal dengan istilah foto udara. Citra foto dapat dibedakan menurut beberapa aspek, salah satunya ialah berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakannya. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:

1. Foto Ultraviolet
citra foto udara ultraviolet - allsuccessful.blogspot.com

Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari citra foto ini adalah tidak banyak informasi yang dapat disadap.

Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.

2. Foto Ortokromatik
citra foto udara ortokromatik - balittra.litbang.pertanian.go.id

Foto Ortokromatik adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang bisa tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter.

3. Foto Pankromatik
citra foto udara pankromatik - sejahtera15.com

Foto pankromatik adalah foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan film sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. Wujudnya seperti pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih dan foto infra merah.

4. Foto Inframerah Asli (True Infrared Photo)

Foto inframerah asli (true infrared photo) adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Cirinya, dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto inframerah tidak ditentukan oleh warna daun tetapi oleh sifat jaringannya. Foto ini baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman, yang sehat atau yang sakit.

5. Foto Inframerah Modifikasi

Foto inframerah modifikasi adalah foto yang dibuat dengan inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Dalam foto ini, objek tidak segelap apabila kita menggunakan film infra merah sebenarnya, sehingga dapat dibedakan dengan air.

Sumber referensi:
  • Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Daang Endarto; penyunting, Titik Haryanti; ilustrasi, Haryana Humardani, Cahyo Muryono. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendiikan Nasional, 2009.
  • Memahami Geografi 3 SMA/MA : Untuk Kelas XII, Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial / Oleh Bagja Waluya ; editor, Gurniwan Kamil Pasya ; illustrator, Tim Redaksi. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya: