Tujuan Pemilihan Umum atau Pemilu



Tujuan Pemilihan Umum [image by www.republika.co.id],

Sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat kepada Negara dalam system Demokrasi Pancasila adalah Pemilu (Pemilihan Umum). Rakyat sebagai pemegang kedaulatan berhak menentukan warna dan bentuk pemerintahan serta tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan konstitusi yang berlaku.


Selain Landasan umum dan asas, pemilu atau pemilihan umum juga mempunyai tujuan pemilu yang harus dicapai. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Pemilu atau pemilihan umum di Indonesia digelar sebanyak satu kali dalam lima tahun untuk memilih Presiden dan wakilnya merupakan salah satu tujuan pemilu atau pemilihan umum yang sangat penting.

Berikut ini Tujuan Pemilu atau Pemilihan Umum secara umum, yaitu :
  • Melaksanakan kedaulatan rakyat;
  • Sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat;
  • Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR, DPD dan DPRD, serta memilih Presiden dan Wakil Presiden;
  • Melaksanakan pergantian personal pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara konstitusional).
  • Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
Sementara itu, adapun tujuan pengaturan dari penyelenggaraan pemilihan umum atau pemilu, yaitu sebagai berikut.
  • Memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis;
  • Mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas;
  • Menjamin konsistensi pengaturan sistem pemilu;
  • Memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi dalam pengaturan pemilu; dan
  • Meuwujudkan pemilu yang efektif dan efisien.

Itulah penjelasan singkat mengenai tujuan pemilu atau pemilihan umum dimana tujuan terpenting dari pemilu itu sendiri adalah untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR, DPD dan DPRD, serta memilih Presiden dan Wakil Presiden. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai tujuan pemilu yang disebut sebagai pesta demokrasi lima tahunan ini.

Simak pula video berikut ini yang membahas tentang pemilihan umum atau pemilu secara lengkap, diantaranya tentang pengertian, asas, tujuan umum, dan tujuan khusus dari pemilu atau pemilihan umum. Selamat menyaksikan.


Like, Share, dan Subscribe yah teman. :)



Materi Lainnya:

Kebutuhan Manusia Berdasarkan Intensitas Kegunaannya



Kebutuhan Manusia Berdasarkan Intensitas Kegunaanya

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam. Berikut ini macam-macam kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.


Pengertian Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Dasar

Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan alamiah. Kebutuhan primer merupakan tuntutan secara alamiah yang harus dipenuhi. Manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, dan perumahan (sandang, pangan, dan papan) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Pengertian Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Pelengkap (Kebutuhan Kultural)

Setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi, manusia masih memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan ini sejalan dengan tingkat kebudayaan (culture) masyarakat tempat seseorang hidup atau bertempat tinggal.

Misalnya, kebutuhan masyarakat di daerah Lembah Baliem Papua akan berbeda dengan masyarakat di Kota Surabaya. Contoh kebutuhan sekunder adalah radio, televisi, buku, dan alat tulis.

Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Luks (Kebutuhan Mewah)

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki ekonomi biaya tinggi atau orangorang kaya. Ukuran mewah ini sifatnya relatif, artinya satu barang pada satu waktu atau tempat mungkin termasuk kategori mewah (luks), sedangkan pada tempat atau waktu lain mungkin tidak termasuk barang mewah. Contohnya, rumah mewah, mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri.

Sumber pustaka : Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial / penulis, Bambang Widjayanto, Aristanti Widyaningsih, Heraeni Tanuatmodjo ; editor, Hufron Sofiyanto, Edi Sumadi Sadikin. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Macam-Macam Kebutuhan Manusia



Macam-Macam Kebutuhan Manusia

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Kebutuhan (Needs) merupakan sesuatu yang harus dipenuhi, jika tidak dipenuhi aktivitas hidup manusia akan terganggu. Kebutuhan itu akan selalu ada selama manusia hidup. Selain itu, hal ini dikarenakan sifat manusia yang merasa tidak pernah puas, sehingga kebutuhannya tidak terbatas. Kebutuhan tersebut akan bertambah terus, baik macam, jumlah, dan mutunya.


Kebutuhan (Needs) dapat dibedakan menjadi berbagai golongan, dan dari golongan tersebut dibagi lagi menjadi bermacam-macam kebutuhan yang perlu untuk dipenuhi. Penggolongan berbagai macam kebutuhan adalah sebagai berikut:

1 . Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaannya

Macam-macam kebutuhan yang termasuk dalam golongan kebutuhan menurut intensitas kegunaannya dapat dibedakan menjadi tiga macam kebutuhan yaitu Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder dan Kebutuhan Tersier.

2. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya

Kebutuhan menurut waktu pemenuhannya merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi atau diperlukan berdasarkan waktu dari kebutuhan tersebut terjadi atau ingin dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan yang tergolong dalam kebutuhan menurut waktu pemenuhannya dapat dibedakan menjadi empat macam kebutuhan, yaitu Kebutuhan Sekarang, Kebutuhan akan Datang, Kebutuhan yang Tidak Terduga dan Kebutuhan Sepanjang Waktu.

3. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Macam-macam kebutuhan yang termasuk dalam golongan kebutuhan menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua macam kebutuhan, yaitu Kebutuhan Jasmani dan Kebutuhan Rohani.

4. Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan

Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan merupakan kebutuhan yang dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan dapat pula memenuhi kebutuhan orang banyak (kolektif). Kebutuhan-kebutuhan yang termasuk dalam golongan kebutuhan menurut subjek yang membutuhkannya dapat dibedakan menjadi dua macam kebutuhan, yaitu Kebutuhan Individu dan Kebutuhan Sosial.

Sumber pustaka : Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas X / Oleh Mintasih Indriayu — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian dan Penyebab Kelangkaan



Pengertian dan Penyebab Kelangkaan

Kelangkaan atau scarcity tidak berarti segalanya sulit diperoleh. Kelangkaan dapat diartikan adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan sumber daya ekonomi yang ada, karena jumlah kebutuhan beragam dan terus meningkat, sementara itu jumlah sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) sangat terbatas.


Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
  1. Langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
  2. Langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan.

Situasi atau keadaan di mana jumlah alat pemuas kebutuhan dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, mengakibatkan manusia harus melakukan pilihan di antara alternatif-alternatif yang paling menguntungkannya dari penggunaan alat pemuas kebutuhan tertentu.

Berikut ini ada dua sebab pokok timbulnya kelangkaan, antara lain.
  1. Sumber-sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) terbatas jumlahnya.
  2. Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat daripada ketersediaan sumber-sumber daya ekonomi.
Sumber pustaka : Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas X / Oleh Mintasih Indriayu — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia

Setiap manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan, dan antara individu satu dengan lainnya berbeda-beda. Perbedaan dan munculnya macam-macam kebutuhan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan beserta contohnya.


1. Perbedaan Keadaan Wilayah

Keadaan wilayah berkaitan dengan kondisi alam di berbagai daerah. Perbedaan kondisi alam di berbagai daerah menyebabkan perbedaan kebutuhan. Manusia akan membutuhkan barang dan jasa sesuai dengan kondisi wilayah di mana ia berada (bertempat tinggal).

Sebagai contoh kebutuhan orang yang tinggal di daerah kutub berbeda dengan orang yang tinggal di daerah tropis. Orang yang tinggal di daerah kutub memerlukan pakaian yang tebal untuk menghangatkan tubuh dari terpaan hawa dingin, sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis memerlukan pakaian yang menyerap keringat dan berbahan tipis. Hal ini mengingat keadaan alam tropis yang cenderung panas sehingga tubuh mudah berkeringat.

Dari gambaran di atas tampak jelas bahwa keadaan alam mempengaruhi jenis barang yang dibutuhkan manusia. Hal ini bertujuan agar manusia tetap dapat mempertahankan rasa nyaman tinggal di lingkungan tempat tinggalnya.

2. Tingkat Peradaban

Kebutuhan manusia akan semakin beragam, jika peradabannya semakin tinggi. Perkembangan peradaban akan membawa pengaruh pada kebutuhan hidup manusia. Pada zaman purba manusia belum membutuhkan televisi, saat itu yang dibutuhkan hanya kebutuhan primer, yaitu terkait kebutuhan makan, pakaian dan tempat tinggal.

Sebagai contoh untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan pakaian, dapat diperolehnya dari hutan. Karena saat itu makanan dan pakaian yang diperlukan masih sederhana. Namun seiring perkembangan peradaban, berkembang juga kebutuhan manusia.

Saat ini jika tidak ada televisi serasa masih ada yang kurang. Bukan hanya televisi, sederet kebutuhan lain seperti telepon seluler, internet sudah mendesak untuk dipenuhi. Hal ini untuk memudahkan manusia dalam beraktifitas dan berkomunikasi.

3. Agama dan Kepercayaan

Keberadaan agama yang bemacam-macam dan kepercayaan yang berbeda mengakibatkan perbedaan kebutuhan pula. Penganut agama Islam di larang makan daging babi. Sedangkan penganut Hindu dilarang makan daging sapi. Terkait perlengkapan ibadah, masing-masing agama memiliki alat tertentu untuk perlengkapan ibadahnya.

Adanya perayaan keagamaan meningkatkan permintaan terhadap barang tertentu. Ketika Natal tiba permintaan pohon natal meningkat, saat Tahun Baru Imlek tiba permintaan kue keranjang melonjak, demikian pula saat lebaran permintaan ketupat dan daging meningkat.

4. Adat Istiadat

Perbedaan kebutuhan juga dipengaruhi oleh adat istiadat daerah yang bersangkutan. Acara-acara ritual di berbagai daerah juga membutuhkan barang-barang kebutuhan khusus. Misalnya di Indonesia terdapat bermacam tata upacara perkawinan.

Di daerah tertentu ada yang mensyaratkan kembang, gamelan, tari-tarian, hiasan janur sebagai kelengkapan tradisi. Mungkin di daerah lain berbeda untuk jenis barang dan jasa kebutuhan dalam upacara perkawinan.

Sumber pustaka:
  • Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas X / Oleh Mintasih Indriayu — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
  • Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X/ Disusun Oleh Supriyanto, Ali Muhson; editor, Taupik Mulyadi. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Klasifikasi Perkiraan Dalam Buku Besar Akuntansi



Klasifikasi Perkiraan Dalam Buku Besar Akuntansi

Buku besar adalah buku yang memuat berbagai perkiraan (rekening) yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang terklasifikasi mulai dari perkiraan harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Sedangkan Perkiraan adalah suatu format tempat mencatat masing-masing masalah secara terpisah seperti kas, piutang, utang, modal, pendapatan dan beban sewa.


Dalam melakukan klasifikasi perkiraan pada buku besar di dasarkan atas kepentingan dalam penyajian laporan keuangan berupa neraca. Untuk mempermudah dalam penyusunan neraca, maka data-data yang ada pada buku besar tersebut harus diklasifikasikan sesuai dengan susunan data-data/perkiraan yang disajikan dalam laporan neraca.

Adapun susunan data-data/perkiraan yang disajikan dalam laporan neraca yaitu dimulai dari harta, utang dan modal serta perkiraan-perkiraan yang mempengaruhi modal seperti pendapatan dan beban. Untuk perkiraan pendapatan dan beban, datanya dalam laporan keuangan berupa Laba Rugi.

Demikian juga susunan perkiraan yang termasuk dalam kelompok harta, utang dan modal serta pendapatan dan beban masing-masing diklasifikasikan sesuai dengan keadaan kepentingan dalam kelompoknya masing-masing.

  • Harta/Kekayaan
  • Harta merupakan hak yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan usaha perusahaan. Jenis-jenis harta perusahaan yang dimaksud adalah Kas, Piutang, Perlengkapan, Peralatan, Kendaraan, Gedung, dan Tanah.
  • Kewajiban
  • Yang termasuk dalam kelompok kewajiban adalah Utang Usaha, Utang Gaji, dan Utang Bunga.
  • Modal Pemilik
  • Modal pemilik adalah wujud pengakuan besarnya hak milik atas harta atau kekayaan perusahaan bagi pemiliknya. Perkiraan-perkiraan yang termasuk dalam kelompok modal pemilik adalah Modal dan Prive.
  • Penghasilan
  • Yang dimaksud dengan penghasilan adalah seluruh penerimaan baik dari usaha pokok perusahaan maupun dari luar usaha pokok perusahaan, baik penerimaan secara tunai maupun secara kredit (masih berupa tagihan terhadap pihak penerima jasa). Terdapat beberapa jenis perkiraan penghasilan, yaitu Pendapatan, Pendapatan Komisi Penjualan, dan Pendapatan Lain-Lain.
  • Beban Usaha
  • Beban usaha adalah suatu pengeluaran harta yang dikorbankan untuk menjalankan usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu memperoleh keuntungan (pendapatan) dari usahanya. Adapun jenis-jenis beban yang termasuk dalam kelompok beban usaha, yaitu Beban Gaji Pegawai, Beban Iklan, Beban Air, Beban Listrik, Beban Telepon, Beban Perlengkapan, Beban Transport, dan Beban Rupa-Rupa.

Materi Lainnya:

Pembagian Daerah Iklim Menurut Junghuhn Beserta Tumbuhannya



Pembagian Iklim Menurut Junghuhn [image by bastiawanade.blogspot.co.id],

Junghuhn yang bernama lengkap Franz Wilhelm Junghuhn merupakan ahli Botani yang berasal dari Belanda, Junghuhn datang ke Indonesia pada tahun 1838. Junghuhn banyak melakukan penelitian, yang salah satunya meneliti tentang iklim khususnya iklim yang ada di Pulau Jawa. Hasil penelitiannya yang dapat kita lihat ialah junghuhn membagi iklim kedalam 4 tipe.


Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, indikasi tipe iklim adalah jenis tumbuhan yang cocok hidup pada suatu kawasan. Adapun pembagian daerah iklim tersebut adalah Daerah Panas atau Tropis, Daerah Sedang, Daerah Sejuk, dan Daerah Dingin.

Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang keempat tipe iklan tersebut:
  1. Daerah Panas/Tropis
  2. Tinggi tempat : 0–700 m di atas permukaan laut; Suhu : 22° C–26,3° C; Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa.
  3. Daerah Sedang
  4. Tinggi tempat : 700 m–1500 m di atas permukaan laut; Suhu : 17,1° C–22° C; Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, kina, sayur-sayuran.
  5. Daerah Sejuk
  6. Tinggi tempat : 1500–2500 m di atas permukaan laut; Suhu : 11,1° C–17,1° C; Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
  7. Daerah Dingin
  8. Tinggi tempat : lebih dari 2500 m di atas permukaan laut; Suhu : 6,2° C–11,1° C; Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.

Selain terkenal akan penelitiannya mengenai pembagian iklim di Pulau Jawa, Junghuhn juga dikenal sebagai bapak kina indonesia sebab beliau yang pertama kali membawa dan menanam serta membudidayakan tanaman kina di Indonesia.

Itulah penjelasan singkat mengenai pembagian iklim menurut Junghuhn dimana iklim dibagi menjadi empat tipe yaitu Panas atau Tropis, Sedang, Sejuk, dan Dingin. Semoga postingan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai iklim dan cucaca.


Materi Lainnya:

Macam Macam Jurnal Dalam Akuntansi



Macam-Macam Jurnal Dalam Pembukuan atau Akuntansi

Pengertian Jurnal dalam pembukuan atau Akuntansi merupakan suatu proses atau kegiatan pencatatan atas suatu kejadian (transaksi) keuangan serta penilaian tentang harta, utang dan modal berikut perubahannya ke dalam suatu format jurnal. Dalam pembukuan atau akuntansi dikenal beberapa macam jurnal yang digunakan sesuai dengan waktu dan kebutuhannya, yaitu sebagai berikut.


1. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal atau pencatatan yang dipakai bersama-sama dengan jurnal khusus. Dengan demikian, fungsi jurnal umum disini tidak lagi mencatat semua transaksi secara kronologis, tetapi hanya mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat pada jurnal khusus.

2. Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal atau pencatatan yang dilakukan pada setiap akhir periode pembukuan atau pada setiap akan dibuatnya laporan keuangan, biasa diadakan penilaian kembali terhadap harta, utang dan modal. Bila ternyata jumlah saldo dalam pembukuan tidak sesuai dengan jumlah saldo yang sebenarnya (secara pisik), harus dilakukan penyesuaian.

3. Jurnal Penutup

Jurnal Penutup adalah jurnal atau pencatatan yang dilakukan untuk menutup perkiraan-perkiraan nominal, setelah selesai membuat laporan keuangan. Yang dimaksud degan menutup perkiraan-perkiraan nominal diatas, yaitu menolkan saldo-saldo perkiraan nominal karena datanya telah dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan atau periode pada saat pembuatan laporan keuangan.

Hal ini dilakukan untuk memisahkan data-data keuangan hasil usaha periode berjalan dengan periode berikutnya, sehingga bisa membedakan yang mana hasil usaha periode berjalan dan yang mana hasil usaha periode berikutnya.

4. Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik adalah jurnal atau pencatatan yang dilakukan pada awal periode pembukuan sebelum dimulai pembukuan periode berikutnya. Jurnal pembalik ini tidak setiap awal periode harus dilakukan, sebab jurnal ini dibuat untuk mengembalikan jenis perkiraan neraca yang timbul akibat adanya penyesuaian pengakuan atas beban dan pendapatan.

5. Jurnal Koreksi

Jurnal Koreksi adalah jurnal atau pencatatan yang dibuat sewaktu-waktu selama dalam periode pembukuan yang berjalan, kalau terdapat kekeliruan dalam pencatatan atau pembukuannya.

Sumber pustaka: Keterampilan Jasa Pembukuan 2 untuk SLTP Kelas 2 Caturwulan I, II, dan III.1995.Bandung: Ganeca Exact Bandung.

Materi Lainnya:

Beberapa Indikator Dari Negara Maju dan Berkembang



Indikator yang mencerminkan negara maju dan berkembang

Jika dilihat berdasarkan perekonomiannya atau kemajuan teknologinya, negara-negara di dunia dibedakan menjadi dua kelompok yaitu negara maju  dan negara berkembang. Negara maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/ berhasil dalam berbagai bidang, sedangkan Negara berkembang adalah negara yang mempunyai kesejahteraan material yang rendah.


Bila kita mencermati perbedaan ciri-ciri dari kedua kelompok negara tersebut dapatlah kita lihat perbedaan dari keduanya. Bilamanakah sebuah negara dikatakan sebagai negara maju ataupun negara berkembang? Tentu saja ada ciri-ciri tertentu yang menandainya. Setidaknya terdapat 9 ciri yang menandai sebuah negara dikatakan sebagai negara maju atau berkembang adalah sebagai berikut.

  • Pendapatan Per kapita Penduduk

Pendapatan per kapita/income per kapita penduduk pada hakikatnya mencerminkan tingkat kemakmuran dan kemajuan suatu negara. Di negara-negara maju pendapatan penduduk per kapita tinggi, sedangkan di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk lebih rendah daripada negara maju.

  • Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah suatu wilayah dapat diartikan sebagai bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu wilayah disebabkan faktor-faktor tertentu. Di negara maju umumnya pertumbuhan penduduk sangat kecil. Umumnya orang tua hanya menginginkan jumlah anak sedikit (1 atau 2 anak aja), selain itu angka kematian di negara maju lebih besar daripada angka kelahiran. Berkebalikan di negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan ketersediaan sumber daya alam yang besar pula. Jika sumber daya alam dan jumlah penduduk tidak seimbang maka yang terjadi adalah kehidupan penduduk yang kurang sejahtera. Inilah yang terjadi di negara berkembang, bahkan negara miskin.

  • Jumlah Tenaga Kerja

Di negara maju, kesempatan kerja lebih terbuka dan beragam daripada di negara berkembang. Industri di negara maju sangat berkembang, hal ini memungkinkan kegiatan penduduk banyak terkait dengan kegiatan industri ini. Di negara berkembang, kegiatan ekonomi penduduk lebih banyak terserap di sektor pertanian (termasuk perkebunan) dan perikanan/sebagai nelayan.

  • Angka Harapan Hidup

Di negara maju, pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi baik sehingga menyebabkan penduduknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Membaiknya kesehatan dan perkembangan tubuh menjadikan tingkat harapan hidup yang lebih baik pula. Di negara maju angka harapan hidup warganya sekitar 60 tahun ke atas, sedangkan di negara berkembang angka harapan hidup warganya rata-rata di bawah 60 tahun. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tingkat pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi yang ada.

  • Mata Pencaharian dan Pemanfaatan Lahan

Di negara-negara berkembang, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah di sektor pertanian. Pemanfaatan lahan sebagian besar digunakan untuk sawah, perkebunan, tambak, dan hutan. Umumnya lahan yang tersedia masih luas dan termasuk negara agraris, contohnya Vietnam yang 80% penduduknya bekerja di bidang pertanian Keadaan seperti di atas tidak ditemui di negara maju. Di negara maju, sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri yang sangat beragam, seperti industri elektronik, mesin-mesin, dan sebagainya.

  • Penurunan Buta Huruf

Istilah buta huruf mengandung beberapa macam pengertian.
  1. Buta bahasa, artinya tidak mampu melafalkan/berbicara menggunakan bahasa nasionalnya.
  2. Buta angka, artinya tidak mampu membaca angka ataupun berhitung.
  3. Buta aksara, yaitu tidak mampu membaca huruf, termasuk membaca dan menulis.

Di negara maju karena tingkat perekonomian sudah maju, maka negara mampu menyediakan fasilitas-fasilitas di bidang pendidikan secara memadai, penyediaan sekolahsekolah, dari dasar sampai tingkat perguruan tinggi secara merata sehingga di negara maju penduduknya rata-rata sudah bebas buta huruf.

  • Penurunan Kesenjangan Hidup

Masalah kesejahteraan perekonomian suatu negara tidak saja dicapai dari aspek tingginya kesejahteraan ekonomi, tetapi juga dibarengi dengan tingkat pemerataan perekonomian tersebut. Di negara berkembang, tingkat perbedaan antara si kaya dan si miskin sangat mencolok sekali. Negara-negara maju mampu mengurangi jarak kesenjangan hidup warganya, artinya banyak orang kaya dan tidak terlalu banyak warga yang miskin.

  • Pemanfaatan Sumber Tenaga Mesin dan Listrik

Pemanfaatan mesin dan listrik sangat terkait dengan penguasaan teknologi di suatu negara, yang pada akhirnya akan berujung pada pendapatan (devisa) negara serta pendapatan per kapita dalam negara dalam negara tersebut. Di negara-negara maju, hampir semua peralatan sudah menggunakan listrik dan komputerisasi sehingga pekerjaan di berbagai sektor dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif, dan efisien. Sedangkan di negara berkembang, banyak peralatan yang masih nonlistrik, artinya masih dijalankan secara manual/tradisional.

  • Angka Penurunan Kematian Bayi

Pada prinsipnya, angka kematian akan menunjukkan besarnya kualitas penduduk dan negara di bidang kesehatan dan kemakmurannya. Negara dikatakan berkembang apabila angka kematian bayi di negara itu tinggi karena kualitas kesehatan dan kemakmuran penduduknya relatif rendah. Hal ini umumnya tidak terjadi di negara maju.

Itulah beberapa indikator dari negara maju  dan negara berkembang, dari kesimpulan diatas dapatlah kita ketahui indikator-indikatornya diantaranya pendapatan per kapita penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah tenaga kerja, angka harapan hidup, mata pencaharian dan pemanfaatan lahan, penurunan buta huruf, penurunan kesenjangan hidup, penurunan kesenjangan hidup, pemanfaatan sumber tenaga mesin dan listrik, dan angka penurunan kematian bayi.


Materi Lainnya:

Tujuan Negara Menurut Beberapa Ahli



Tujuan Negara Menurut Beberapa Ahli

Setiap negara didirikan tentu mempunyai tujuan. Pada hakikatnya, tujuan setiap negara berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Hal ini disesuaikan dengan pandangan hidup rakyat dan landasan pandangan hidup yang bersumber pada nilai-nilai luhur bangsa tersebut. Di Indonesia tujuan negara Indonesia tercantum pada Pembukaan UUD 1945.


Pada Pembukaan UUD 1945, tujuan negara Indonesia adalah adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Nah, berikut ini beberapa tujuan negara menurut pendapat beberapa ahli.

Tujuan negara dalam konsep dan ajaran Plato, yaitu untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai perseorangan (individu) maupun sebagai makhluk sosial. Adapun menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.

Dalam ajaran dan konsep teokratis, yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas dan St. Agustinus, tujuan negara adalah untuk menciptakan penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada Tuhan serta di bawah pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaannya hanya berdasarkan pada kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya.

Adapun menurut Ibnu Arabi, tujuan negara adalah agar manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak asing. Dalam konsep dan ajaran negara hukum, tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum.

Itulah tujuan negara yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya Plato, Roger H. Soltau, Thomas Aquinas dan St. Agustinus, serta Ibnu Arabi. Pada intinya, beberapa ahli tersebut menyatakan bahwa tujuan negara yaitu membuat warganya hidup aman dan tentram serta sejahtera.

Sumber pustaka: Pendidikan Kewarganegaraan 3 : Untuk SMP/MTs Kelas IX / Penulis, Sri Hastuti Lastyawati, Suprianto. editor, Muryani. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang Beserta Contohnya



Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang Beserta Contohnya

Saat ini diseluruh dunia terdapat lebih kurang 196 negara, negara-negara ini tersebar di enam benua yaitu Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia. Apa yang dimaksud dengan negara? Pengertian negara berbeda-beda menurut para pakar kenegaraan.


Namun Secara terminologi, negara dapat diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Banyak ahli yang telah menggolongkan negara didunia berdasarkan beberapa tolak ukur yang mereka gunakan, Salah satunya ialah penggolongan negara berdasarkan atas perekonomiannya atau kemajuan teknologinya, jika berdasarkan tolak ukur ini negara dapa dibedakan menjadi dua kelompok yaitu yaitu negara maju dan negara berkembang.

Pada umumnya negara maju adalah negara-negara yang kaya (developed) sedangkan negara berkembang adalah negara yang terbelakang dan miskin (underdevelop, backword). Berikut ini akan dijelaskan lebih jauh mengenai negara maju dan negara berkembang.


Negara Maju

Bila kita amati, negara maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/ berhasil dalam berbagai bidang. Corak dari negara-negara ini adalah negara dengan corak ekonomi pasar. Beberapa negara yang tergolong dalam negara ini adalah: Amerika Serikat, negara-negara di Eropa Barat, Jepang, dan Korea Selatan. Negara-negara ini tergolong negara bercorak ekonomi kapitalis.

Terdapat beberapa ciri yang melekat pada negara yang tergolong sebagai negara maju, yaitu sebagai berikut:
  • Modal besar,
  • Penguasaan teknologi tinggi dan canggih,
  • Kualitas sumber daya manusia tinggi,
  • Pemasaran mencakup dalam dan luar negeri,
  • Produktivitas dan daya saing tinggi,
  • Pendapatan per kapita tinggi.
  • Keadaan kuantitas dan kulitas makanan baik
  • Tingkat pendidikan yang baik
  • Penduduknya lebih banyak bekerja pada sektor industri dari pada pertanian
  • Rata-rata usia hidupnya lebih baik dan persentasi buta hurufnya lebih rendah
  • Ekonomi ekspornya tidak bergantung pada produk primer.
  • Jumlah penduduk relatif rendah dengan tingkat kelahiran yang rendah.
  • Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan
  • Memiliki taraf kehidupan yang lebih tinggi

Negara Berkembang

Negara berkembang atau sering disebut sebagai negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang baru saja meraih kemerdekaan dari negara-negara maju. Beberapa negara yang tergolong dalam negara ini adalah: negara-negara di Asia Tenggara (kecuali Singapura), negara-negara di Amerika Latin, Afrika, negara-negara di Eropa Timur, dan Asia (kecuali Jepang, Korea Selatan, dan Singapura).

Terdapat beberapa ciri yang melekat pada negara yang tergolong sebagai negara berkembang, yaitu sebagai berikut:
  • Kurangnya tenaga ahli maupun tenaga terampil,
  • Modal kecil berasal dari pinjaman,
  • Rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
  • Pemasaran terbatas hanya dalam negeri,
  • Produktivitas dan daya saing rendah,
  • Belum memadainya sarana dan infrastruktur,
  • Masih dalam tahap pembangunan.

Nah itulah sedikit penjelasan singkat mengenai apa pengertian dari negara maju dan negara berkembang beserta contoh negaranya, Semoga postingan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan teman-teman dan membantu menjawab pertanyaan teman-teman mengenai negara maju dan negara berkembang.


Materi Lainnya:

Pengertian dan Fungsi Buku Besar Dalam Akuntansi



Pengertian dan Fungsi Buku Besar Dalam Akuntansi

Yang dimaksud dengan buku besar dalam pembukuan adalah buku yang memuat berbagai perkiraan (rekening) yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang terklasifikasi mulai dari jenis perkiraan harta, utang, mdal, pendapatan dan beban. Baik buku besar maupun jurnal, bila dilihat dari waktu pembuatan atau pelaksanaannya disebut sebagai Buku Harian, karena baik jurnal maupun buku besar digunakan setiap hari.


Sumber data keuangan buku besar adalah dari seluruh jurnal (Jurnal Umum, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik, dan Jurnal Koreksi) dengan cara membukukan (memposting) data tersebut ke buku besar, yang sesuai dengan nama perkiraannya masing-masing.

Dengan memahami pengertian buku besar serta hubungannya dengan Jurnal dalam hal alur data keuangannya, maka Jurnal melakukan tugas menampung data keuangan yang masih mentah yaitu berupa dokmen-dokumen kegiatan usaha yang disebut sebagai bukti transaksi. Bukti transaksi tersebut dicatat melalui jurnal yang kemudian secara berkala dimasukkan (diposting) ke buku besar.

Di buku besar data tadi diolah lagi dengan cara dipisah-pisahkan atau dikelompok-kelompokkan berdasarkan nama perkiraannya masing-masing, sehingga masing-masing perkiraan dapat diketahui jumlah saldonya.

Dari penjelasan diatas dapat kita mengetahui fungsi dari buku besar, buku besar dalam sistem pembukuan mempunyai fungsi mengklasifikasikan atau mengelompokkan data keuangan sesuai dengan nama perkiraannya masing-masing.

Sumber pustaka: Keterampilan Jasa Pembukuan 2 untuk SLTP Kelas 2 Caturwulan I, II, dan III.1995.Bandung: Ganeca Exact Bandung.

Materi Lainnya:

Pengertian Kebudayaan Menurut Beberapa Ahli



Pengertian Kebudayaan Menurut Beberapa Ahli

Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan dan setiap kebudayaan yang ada didunia mempunyai bentuk yang berbeda-beda, kebudayaan beberapa suku di Indonesia bagian barat pasti berbeda dengan kebudayaan beberapa suku di Indonesia bagian timur. Lalu, apa itu kebudayaan?


Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sansekerta budayyah yang artinya akan atau budi. Dalam Bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata colere yang artinya mengolah atau mengerjakan. Jadi, kebudayaan adalah segala akan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berikut ini pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli.

1. Koentjaraningrat (1990)

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.

2. E.B. Taylor (1871)

Kebudayaan adalah keseuruhan yang kompleks termasuk didalamnya ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya, serta kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.

3. Douglas Jackson (1985)

Kebudayaan adalah akumulasi pengalaman manusia yang ditransmisikan dari generasi ke generasi dan difungsikan dari satu kelompok ke kelompok lainnya di permukaan bumi.

4. Spuhler (1965)

Kebudayaan adalah adaptasi biologis yang ditransmisikan secara nongenetik.

5. Kluckhohn dan Kelly (1945)

Kebudayaan adalah semua rencana hidup yang tercipta secara historis baik eksplisit maupun implisit, rasional, dan irrasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman perilaku manusia.

6. Ralph Linton (1940)

Kebudayaan adalah sejumlah pengetahuan, sikap, dan kebiasaan berperilaku yang berpola dan dimiliki serta diwariskan oleh antaranggota suatu masyarakat.

7. Selo Soemardjan (1964)

Kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Itulah pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli, coba teman-teman simpulkan dari beberapa pendapat diatas tetang pengertian kebudayaan, bagaimana pengertian kebudayaan menurut pendapat teman-teman.

Sumber pustaka: Enok Maryani. 2003. Antropologi 3 SMU. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Materi Lainnya:

Perubahan Teknologi Dari Zaman Dulu Sampai Sekarang Menurut Lewis Henry Morgan



Perubahan-Perubahan Teknologi Manusia, Menurut Lewis Henry Morgan

Menurut E.B. Taylor (1871), kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks termasuk didalamnya ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya, serta kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.


Kebudayaan terdiri dari berbagai unsur yang saling terkait. Perubahan satu unsur akan mempengaruhi pada unsur lainnya. Salah satu unsur yang terdapat pada Kebudayaan ialah Teknologi, teknologi merupakan unsur kebudayaan yang sangat penting. Perubahan teknologi akan berpengaruhi pada unsur kebudayaan lain.

Teknologi adalah semua cara dan alat yang dipergunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Teknologi manusia terus berkembang dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, teknologi pada 100 tahun yang lalu tentu jauh berbeda dengan teknologi manusia pada masa kini. Lewis Henry Morgan (1963) mengemukakan tentang perubahan teknologi manusia, yang dibagi menjadi beberapa zaman, yaitu sebagai berikut.

  1. Zaman liar bawah (lower savagery), yaitu sejak manusia ada dipermukaan bumi sampai ia mengenal bahasa.
  2. Zaman liar tengah (middle savagery), yaitu ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan berakhir dengan adanya kemampuan manusia membuat busur dan panah.
  3. Zaman liar atas (upper savagery), yaitu dari mulai membuat busur dan panah sampai menemukan peralatan tembikar.
  4. Zaman beradab bawah (lower barbarian), mulai dari kemampuan membuat tembikar sampai mengenal budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
  5. Zaman beradab tengah (middle barbarian), mulai dari pengenalan budidaya tanaman dan hewan sampai kemampuan bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
  6. Zaman beradab atas (upper barbarian), mulai dari kemampuan membuat irigasi yang berarti pula sudah mulai mengenal pengolahan besi sampai mengenal sistem alfabet (huruf).
  7. Zaman peradaban (civilization), ditandai dengan penggunaan bahasa tulisan dan percetakan sampai sekarang.
Sumber pustaka: Enok Maryani. 2003. Antropologi 3 SMU. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Materi Lainnya:

Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dengan DPRD



Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dengan DPRD

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang dimaksud dengan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas perbantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya. Siapa yang dimaksud dengan pemerintahan daerah?


Pemerintah daerah dalam hal ini adalah gubernur, bupati, walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Untuk menjalankan pemerintahan daerah dengan baik, kepala daerah sebaiknya mempunyai hubungan yang baik dengan DPRD selaku wakil rakyat di daerah tersebut. Bagaimana sebaiknya hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD itu terjalin? Berikut ini akan dijelaskan secara singkat.

DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Adapun hak yang dimiliki DPRD adalah hak interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat. Dalam menjalankan tugasnya DPRD memiliki alat kelengkapan terdiri atas pimpinan, komisi, panitia musyawarah, panitia anggaran, badan kehormatan, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan.

Ketentuan tentang DPRD sepanjang tidak diatur dalam undang-undang mengenai pemerintahan daerah berlaku ketentuan undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa di antara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam pembuatan kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah.

Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antarkedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung. Bukan merupakan lawan ataupun pesaing dalam melaksanakan fungsi masing-masing.

Dari penjelasan singkat diatas dapat kita ketahui bahwa hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan yang bersifat kemitraan sesuai dengaan fungsinya masing-masing, dimana wujud dari kemitraan ini dapat dilihat dalam pembuatan kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Selain itu pemerintahan yang berjalan baik itu jika eksekutif dan legislatifnya tidak saling tidak menganggap satu sama lain lawan ataupun pesaing.

Sumber pustaka: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Penulis : Nuryadi dan Tolib. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Materi Lainnya:

Hakikat dan Asas Wawasan Nusantara



Hakikat dan Asas Wawasan Nusantara

Bagi bangsa Indonesia Wawasan Nusantara merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui, sebab dengan mempelajari serta memperluas wawasan kita terhadap nusantara maka kita akan tahu tentang luas serta beraneka ragamnya kebudayaan yang ada disetiap pulau dan daerah di Indonesia. Selain itu dengan dengan wawasan nusantara, kita juga dapat mengetahui cara pandang kita terhadap diri dan lingkungan disekitar.


Menurut Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam”.

Berarti dengan adanya pengetahuan tentang nusantara, kita sebagai bangsa Indonesia jadi lebih tahu cara pandang kita mengenai diri dan tanah air, mulai dari wilayah yang terbentuk dari beribu pulau hingga aspek kehidupan yang beragam.

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.

Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia.

Adapun asas Wawasan Nusantara tersebut adalah kepentingan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama, dan kesetiaan terhadap kesepakatan. Itulah yang menjadi asas dari wawasan nusantara yang harus dipastuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan.

Sumber referensi: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Materi Lainnya: