Seperti yang teman-teman tau bahwa, manusia sbagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi antara manusia satu dengan yang lain. Interaksi antara manusia disebut dengan interaksi sosial, interaksi sosial ini disebut interaksi jika terjalin komunikasi dan timbal balik antara kedua manusia itu.
Selain komunikasi yang timbal balik, konflik juga termasuk kedalam interaksi sosial, tapi ini dinamakan interaksi antar kelompok. Hubungan kerja sama juga disebut dengan inetraksi sosial, sebenarnya ada banyak intraksi sosial. Seorang ahli yang bernama Gillin dan Gillin (1954) menyajikan dua bentuk interaksi sosial, yaitu:
Interaksi Sosial Asosiatif
Proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
- Kerja sama adalah interaksi sosial manakala terdapat dua pihak atau lebih mengikatkan diri untuk memenuhi ke pen tingan bersama atau karena adanya persamaan tujuan. Kerja sama atau yang disebut cooperation dapat berupa koalisi dan kolaborasi.
- Sedangkan akomodasi merupakan upa ya meredakan ketegangan karena pertentangan yang terjadi dengan cara memenuhi sebagian tuntutan dari pihak-pihak yang bertikai. Tujuan akomodasi ada lah mencapai perimbangan serta mencegah membesarnya pertentangan. Variasi bentuk akomodasi misal-nya kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, dan toleransi.
- Bentuk ketiga adalah asimilasi. Asimilasi merupakan percampur an dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru. Dalam proses semacam ini, budaya baru yang terbentuk sungguh berbeda dari budaya asal yang turut membentuk budaya baru tersebut.
- Akulturasi acap kali dipersamakan dengan proses asimilasi. Padahal sesungguhnya keduanya berbeda. Proses akulturasi merupakan proses dua budaya atau lebih berinteraksi, namun masing-masing kebudayaan tetap mempertahankan identitasnya serta batas-batas perbedaan antar budaya tidak hilang.
Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
- Kompetisi adalah proses sosial bilamana para pihak yang terlibat bersaing be rebut sesuatu. Hal yang menjadi sumber perebutan masing-masing pihak sangat beragam misalnya sumber daya, keuntungan, jabatan, dan status.
- Kontravensi mewakili bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dibanding persaingan, tetapi tidak sampai mengalami pertentangan. Ragam bentuk kontravensi adalah penghasutan, penyangkalan, penolakan, dan pengkhianatan.
- Konflik merupakan proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan cara menantang atau menyerang lawan termasuk dengan kekerasan. Meski dekat dengan dampak negatif, konflik memiliki sisi positif berupa menguatnya solidaritas dalam kelompok karena adanya musuh bersama. Penyebab konflik antara lain adalah perbedaan nilai, kepentingan, kebudayaan, dan sebagainya.

0 Response to "Pengertian Interaksi Sosial Asosiatif dan Interaksi Sosial Disosiatif"
Posting Komentar