Ciri dan Tipe Desa Berdasarkan Perkembangan Masyarakatnya



Ciri dan Tipe Desa Berdasarkan Perkembangan Masyarakatnya [Image by www.forumpwi.com],

Menurut Prof. Bintarto, Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah di dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Desa terdiri dari beberapa tipe berdasarkan perkembangan masyarakatnya, tipe-tipe desa tersebut yaitu :


1. Desa tradisional (pradesa)

Desa tradisional adalah desa yang kehidupan masyarakatnya masih sangat tergantung pada alam sekitarnya. Letak desa ini biasanya agak terisolir yang didiami oleh suku terasing, penduduknya cenderung tertutup atau kurang berkomunikasi dengan daerah lain.

Dari penjelasan tersebut dapatlah kita ketahui ciri-ciri desa tradisional, yaitu sebagai berikut:
  • masyarakat suku terasing;
  • hidup tergantung pada alam misalnya, dalam hal bercocok tanam, cara memelihara kesehatan,  pengobatan, memasak, dan lain-lainnya;
  • penduduk cenderung tertutup/kurang komunikasi;
  • sistem perhubungan dan pengangkutan tidak berkembang.
2. Desa swadaya

Desa swadaya adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Penduduknya masih jarang dan kurang berkomunikasi dengan masyarakat luar, sehingga proses kemajuan yang diperoleh sebagai hasil interaksi dengan wilayah berjalan lambat. Adapun ciri-ciri desa swadaya adalah sebagai berikut:

  • penduduknya jarang,
  • pendidikan masyarakat rendah,
  • sebagian besar penduduk hidup bertani,
  • daerahnya bergunung-gunung atau daerah perbukitan,
  • lembaga-lembaga yang ada masih sederhana,
  • kegiatan penduduk dipengaruhi alam,
  • kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
  • lokasi terpencil,
  • masyarakat cenderung tertutup.
3. Desa swakarya

Desa swakarya adalah desa yang masyarakatnya sudah lebih maju dibandingkan dengan desa swadaya. Selain untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, kelebihan produksi yang dihasilkan penduduk sudah mulai dijual ke daerah lain.

Desa swakarya mulai mengadakan kontak atau hubungan dengan warga lain, walaupun intensitasnya masih sedikit. Ciri-ciri desa swakarya adalah sebagai berikut:

  • mata pencaharian beragam jenisnya,
  • adat istiadat sedang mengalami perubahan,
  • gotong royong untuk membangun desa sudah meningkat,
  • pengaruh dari luar sudah masuk sehingga terjadi perubahan cara berpikir,
  • pemerintahan desa mulai berkembang,
  • bantuan pemerintah hanya sebagai perangsang,
  • lapangan kerja bertambah,
  • masyarakat telah mampu meningkatkan kehidupannya.
4. Desa swasembada

Desa swasembada adalah desa yang sudah mampu mengembangkan semua potensi yang ada secara optimal. Masyarakat desa ini sudah mulai mengadakan interaksi atau hubungan dengan masyarakat luar untuk melakukan tukar menukar barang dengan wilayah lain.

Hasil dari interaksi tersebut menyebabkan masyarakat yang tinggal didesa swasembada mampu menyerap teknologi baru untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan baik. Ciri-ciri desa swasembada:

  • keperluan hidup pokok desa telah tersedia;
  • ikatan adat yang berhubungan dengan perekonomian tidak berpengaruh lagi, sedangkan lembaga-lembaga ekonomi dianggap lebih modern;
  • biasanya terletak di sekitar ibu kota kecamatan, ibu kota kabupaten, atau ibu kota provinsi;
  • alat-alat teknis sudah modern;
  • mata pencaharian beraneka ragam;
  • tingkat pendidikan dan keterampilan tinggi;
  • lembaga ekonomi, sosial, dan kebudayaan sudah dapat menjaga kelangsungan hidupnya;
  • hubungan dengan kota sekitarnya berjalan lancar;
  • kondisi perhubungan, produksi, pemasaran, dan kegiatan sosial sudah baik.
Sumber pustaka :
  • Nuansa Geografi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII / penulis, Saptanti Rahayu, Eny Wiji Lestari, Maryadi ; editor, Sri Milangsih. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
  • Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Danang Endarto ; penyunting, Titik Haryanti ; ilustrasi, Haryana Humardani, Cahyo Muryono. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

0 Response to "Ciri dan Tipe Desa Berdasarkan Perkembangan Masyarakatnya"

Post a Comment