3 Motif Teori Permintaan Uang Menurut Keynes



Motif permintaan uang menurut Keynes

Permintaan uang adalah total permintaan uang dari seluruh rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah per ekonomian. Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat pendapatan.


Seorang ekonom Inggris, John Maynard Keynes (1883–1946), dengan jelas mengatakan bahwa permintaan terhadap uang ( demand for money) atau yang disebut sebagai preferensi likuiditas, tergantung pada tiga motif. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut.

Motif Transaksi

Motif transaksi yaitu motif untuk melakukan kegiatan transaksi perdagangan seperti tukar menukar barang atau membeli barang kebutuhan pokok. Besarnya permintaan uang dengan motif transaksi sangat tergantung pada tingkat pendapatan seseorang.

Motif Berjaga-Jaga

Motif berjaga-jaga yaitu motif menyimpan uang untuk kegiatan berjaga-jaga atau membiayai hal-hal yang tak terduga. Misalnya, biaya berobat atau biaya sekolah anak yang diperlukan mendadak untuk studi tur.

Motif tersebut muncul karena terdapat ketidakpastian masa depan. Ketidakpastian tersebut dapat diartikan sebagai keadaan darurat atau munculnya kesempatan-kesempatan baik yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Motif Spekulasi

Motif spekulasi yaitu motif menyimpan uang dalam bentuk surat-surat berharga, misalnya, saham dan obligasi. Berbeda dengan dua motif sebelumnya, yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku. Tingkat suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan motif spekulasi.

(Pada sumber yang lainnya) motif permintaan uang diatas merupakan termasuk kedalam faktor-faktor yang mempengaruhi motif memegang uang. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Tiap rumah tangga dalam sektor perekonomian mempunyai alasan (motif) memegang atau menyimpan uang tunai, yaitu karena alasan transaksi, alasan berjaga-jaga, dan alasan berspekulasi. Pendapat ini dikemukakan oleh J.M Keynes yang disebut theory liquidity preference (teori hasrat menahan uang tunai).

Adapun motif memegang uang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
  1. Alasan Transaksi, Alasan menahan uang didasarkan pada keinginan untuk membiayai transaksi kebutuhan hidup sehari-hari (transacsion motive). Dengan tersedianya uang, segala kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi dengan cepat. Keperluan untuk transaksi tergantung pada pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula keperluan untuk transaksi.
  2. Alasan Berjaga-jaga, Alasan berjaga-jaga (precautionary motive) adalah alasan transaksi untuk menghadapi keadaan darurat dan yang terjadi tanpa diduga-duga. Misalnya, salah satu anggota keluarga mendadak sakit. Keperluan uang untuk alasan berjaga-jaga (darurat) tergantung pada besarnya pendapatan.
  3. Alasan Spekulasi, Alasan spekulasi (speculative motive) timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan ramalan dan perhitungan pada masa yang akan datang. Misalnya seseorang membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa akan datang.

Itulah penjelasan mengenai motif permintaan uang yang telah dijelaskan berdasarkan dua sumber. Semoga penjelasan singkat tersebut dapat membantu teman-teman serta dapat pula menambah pengetahuan kita semua.

Sumber pustaka : Membuka Cakrawala Ekonomi 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial / penulis,Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana ; penyunting, Ayatullah Khomaeni, Akhbar Wahidin . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Materi Lainnya:

0 Response to "3 Motif Teori Permintaan Uang Menurut Keynes"

Post a Comment