Ciri-Ciri Positif dan Negatif Dari Demokrasi Ekonomi

Perekonomian Indonesia memang ditujukan untuk kemamuran rakyat karena kita menganut sistem demokrasi ekonomi, yaitu sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, dikerjakan oleh rakyat, dan ditujukan untuk kepentingan rakyat. Sistem demokrasi ekonomi memiliki ciri-ciri positif dan negatifnya, berikut ini akan diuraikan apa-apa saja ciri-ciri positif dan negatif dari sistem demokrasi ekonomi ini.

Ciri-ciri positif sistem demokrasi ekonomi, yaitu : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan (pasal 33 ayat 1 UUD 1945); Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (pasal 33 ayat 2 UUD 1945).

Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (pasal 33 ayat 3 UUD 1945); Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (pasal 34 UUD 1945);

Setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih dalam menentukan pekerjaan dan penghidupan yang layak; Hak milik perseorangan diakui, tetapi dalam batas pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

Penggunaan sumber-sumber keuangan dan kekayaan negara atas permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, sedangkan pengawasan dan kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat; dan Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

Ciri-ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem demokrasi ekonomi ada tiga yaitu : sistem persaingan bebas (free fight liberalism) yang akan menyebabkan "Homo Homini Lupus" (manusia yang satu menindas manusia yang lain).

Sistem etatisme yang memberikan kesempatan bagi pemeritah untuk mendominasi perekonomian sehingga akan mematikan potensi dan daya kreasi masyarakat; dan sistem monopoli yang memusatkan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok akan merugikan masyarakat.

Materi Lainnya: